Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja dari Rumah, Waspadai Ancaman Penjahat Siber

Kompas.com - 28/07/2021, 15:37 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC

Pakar peretasan juga mengingatkan, perusahaan tidak boleh meremehkan serangan siber pada karyawan yang bekerja dari rumah.

Berdasarkan survei dari Tessian, perusahaan keamanan yang berbasis di Inggris dan AS, terungkap fakta mengejutkan.

Survei itu menemukan, sekitar 56 persen teknisi senior TI meyakini karyawan mereka memiliki tingkat keamanan siber yang buruk ketika bekerja dari rumah.

Lebih parahnya lagi, banyak karyawan yang setuju dengan survei tersebut.

Hampir dua dari lima karyawan atau sekitar 39 persen mengaku praktik keamanan siber mereka di rumah tidak sebagus saat mereka bekerja di kantor.

Sebagian karyawan mengungkapkan penyebab hal ini adalah kurangnya perhatian dari departemen TI di kantor mereka, dibandingkan sebelum pandemi.

"Salah satu kesalahan utama yang kami lihat adalah memindahkan data perusahaan ke akun email pribadi," kata Henry Trevelyan-Thomas, vice president of Customer Success di Tessian.

"Ketika Anda melakukan itu, kemungkinan Anda tidak memiliki otentikasi dua faktor apa pun. Akibatnya penjahat siber mudah mengeksploitasi data itu."

"Jika data bocor, penjahat siber memanfaatkan data dan itu bisa berakhir di tangan yang salah," tambahnya.

Para ahli juga mengingatkan adanya pertumbuhan email phising bertema virus corona yang meningkat.

Email phising yang merupakan bentuk penipuan untuk mencuri informasi pribadi menargetkan karyawan beberapa perusahaan di seluruh dunia.

Di masa puncak pandemi pada 2020, perusahaan keamanan jaringan Barracuda Networks mengatakan adanya peningkatan 667 persen dalam email phishing berbahaya.

Pada waktu yang sama, Google juga melaporkan sudah memblokir lebih dari 100 juta email phishing setiap hari.

"Rekayasa sosial dan phishing bekerja paling baik ketika ada iklim ketidakpastian," sebut Casey Ellis, pendiri platform keamanan BugCrowd.

"Sebagai 'penyerang' dalam skenario itu, saya mempunyai basis orang-orang yang ketakutan untuk dikerjai."

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com