Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja dari Rumah, Waspadai Ancaman Penjahat Siber

Kompas.com - 28/07/2021, 15:37 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC

Salah satu metode yang bisa digunakan peretas nantinya, lanjut Ellis, adalah email yang mengajak korbannya yang belum mendapat suntikan vaksin Covid-19 untuk mendaftar.

"Anda memiliki seluruh populasi yang menginginkan pandemi berakhir. Mereka lebih cenderung mengklik itu," katanya.

"Saya rasa perusahaan harus secara proaktif mempertimbangkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi dalam pelatihan mengatasi skenario semacam ini."

Perusahaan besar bisa bangkit kembali dari kerugian setelah mengalami serangan phising. Namun bagi unit usaha kecil dan individu, serangan siber tersebut dapat menjadi bencana.

Para ahli mengingatkan agar perusahaan menerapkan prosedur keamanan yang tepat untuk menjaga keselamatan perusahaan maupun karyawan saat karyawan diminta kembali bekerja di kantor nantinya.

Mary Guzman, pendiri Crown Jewel Insurance merekomendasikan perusahaan untuk menyaring perangkat pribadi yang digunakan bekerja jarak jauh selama pandemi.

"Sebelum seseorang diizinkan menggunakan perangkat atau terhubung ke jaringan perusahaan, analisis dan tindakan perlindungan harus diambil untuk memastikan tidak ada malware," kata Guzman kepada BBC.

"Sampai hal itu bisa dilakukan dengan aman, perangkat pribadi tidak boleh diizinkan berada di kantor."

Ada dua langkah yang bisa ditempuh perusahaan, menurut Guzman.

Pertama, melatih karyawan untuk mengetahui bagaimana menavigasi keamanan siber (cyber security) pasca pandemi.

Dan yang kedua, mempersiapkan diri untuk menghadapi konsekuensi jika karyawan gagal menavigasi keamanan siber.

Henry Trevelyn-Thomas menambahkan, poin terpenting adalah perusahaan segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi ancaman siber.

Dia mempercayai, peningkatan risiko serangan siber saat ini kemungkinan akan menjadi hal yang normal.

"Ini bukan fenomena jangka pendek tetapi masalah jangka panjang. Ini adalah dunia baru yang kita tinggali."


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com