KOMPAS.com - Sama seperti kasus Covid-19 pada orang dewasa, anak juga berpotensi mengalami long covid atau gejala yang berkepanjangan setelah dinyatakan pulih.
Dr Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc menjelaskan, anak bisa saja hanya memunculkan gejala ringan atau tak bergejala ketika terinfeksi, namun mengalami penyakit peradangan setelahnya atau disebut sindrom MIS-C.
Seperti diberitakan Kompas.com (06/09/2020),
Multisystem Inflammatory Syndrome in Children atau MIS-C adalah suatu kondisi langka dan ekstrem dari respons sistem imun tubuh terhadap serangan virus corona.
"Ketika peningkatan kasus anak, kita mulai melihat ada komplikasi yang ditakutkan, yaitu peradangan yang terjadi pada anak setelah terkena Covid-19."
"Gejala bisa saja ringan atau tidak bergejala tapi beberapa minggu kemudian bisa datang dengan sindrom atau penyakit peradangan setelah terkena Covid-19 atau MIS-C," kata dalam Seminar Umum yang ditayangkan kanal YouTube Center of e-Learning IMERI-FKUI, Rabu (28/07/2021).
Hal ini penting menjadi perhatian karena bisa berdampak pada sejumlah organ vital, seperti jantung, paru-paru, hingga sistem pembuluh darah.
Beberapa gejala umum yang muncul seperti kelelahan yang serius, sesak napas, hingga gangguan konsentrasi.
Pada akhirnya, long covid pada anak dapat memengaruhi kualitas hidupnya.
Ketika mengalami gangguan konsentrasi, gangguan tidur, dan lemas, misalnya, maka anak akan lebih sulit mengikuti proses pembelajaran.
"Walaupun tidak semua orang mengalami ini tapi ada potensi salah satu dari anak kita bisa mengalami gejala long covid ini," ujarnya.
Baca juga: Long Covid, Berapa Lama Bertahan dan Cara Mengatasinya
Meski tak terinfeksi, anak juga bisa menjadi sumber penularan virus corona di keluarga dan lingkungan sekitarnya
Untuk itu, penting untuk tetap mengingatkan anak agar disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Apalagi, saat ini Covid-19 varian Delta disebut lebih mudah menular.
Beberapa tindakan pencegahan yang harus diterapkan seperti: