Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2021, 17:20 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Forbes

Liberia

Seragam tim Liberia dibuat oleh desainer New York, Telfar Clemens. Memang tak aneh, pasalnya, Clemens memang lahir dari pasangan asal Liberia.

Clemens dikenal dengan brand-nya, Teflar, yang memproduksi pakaian vegan-friendly dan unisex.

Kini, kreator dari “Bushwick Birkin” itu mengukir sejarah di olimpiade dengan rancangannya untuk tim track and field nasional Liberia.

Clemens mengubah seragam tim Liberia menjadi seragam atletik dalam pertandingan.

Berkat gaya streetwear-nya ini, Vogue bahkan menganugerahi seragam Liberia sebagai “seragam terkeren”

Republik Ceko

.Courtesy of Czech Olympic Committee .
Ketika sebagian besar desainer mengutamakan efisiensi dalam proses pembuatan seragam olimpiade, Tim Ceko berbeda.

Desainer Zuzana Osako menampilkan potongan-potongan rumit yang dilakukan dengan teknik modrotisk.

Baca juga: 3 Pasangan Sesama Jenis yang Berjuang Bersama di Olimpiade Tokyo

Meski teknik ini sebenarnya berasal dari Jepang, para perajin tekstil Danube mengadaptasi dan menyempurnakannya selama berabad-abad.

Hingga, pada tahun 2018, UNESCO secara resmi mengakui teknik modrotisk sebagai bagian dari warisan budaya takbenda.

Baca juga: Gaya Serba Nike Naomi Osaka dalam Olimpiade Tokyo

Seragam olimpiade Republik Ceko merupakan kain modrotisk yang dibentuk menjadi dress bagi wanita dan vest bagi pria.

Kazakhstan

Sebanyak 35 anggota tim Kazakhstan rupanya terlibat dalam pembuatan seragam mereka.

Ya, desainer Saltanat Baimukhamedova berkolaborasi dengan para atlet dalam memilih kain, warna, dan elemen dekoratif untuk memastikan agar para atlet merasa didukung.

Palet warna pirus dan biru yang khas mengingatkan kita akan langit tak berujung di atas stepa Kazakh.
Baca juga: 10 Momen Fesyen Terbaik di Olimpiade Tokyo

Pilihan warna menarik dan cerdas ini memperkuat kesan modis dari Astana dan Almaty, dua kota terbesar di negara itu.

China

.CFP .
Bagi desainer Tim Yip -yang juga dikenal dengan nama Ye Jintia-, melakukan storytelling dalam karyanya bukan hal aneh.

Dia memenangi Academy Award dalam kategori penyutradaraan seni untuk film ikonik Crouching Tiger Hidden Dragon dan masuk nominasi BAFTA Award atas desain kostum dalam film tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com