Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2021, 17:36 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

  • Kathely Rosa, pelatih sepakbola Brasil

Kathely menyukai sepakbola dan bermimpi menjadi pemain profesional sejak kecil. Namun -sayang, dia tidak pernah mendapatkan akses karena dia perempuan.

Ketika mencoba bermain dengan anak laki-laki, ia ditolak dan hanya diizinkan menonton.

Ia lalu memutuskan untuk melatih dirinya sendiri dengan menonton video di internet dan mempelajari taktik sambil berlatih sendiri.

Pada Februari 2020, ia mengikuti program One Win Leads to Another (OWLA), kerjasama UN Women dan Komite Olimpiade Internasional yang menyediakan sesi latihan olahraga dan keterampilan hidup mingguan untuk putri remaja.

Kathely kemudian bertemu Marta Vieira da Silva, pemain sepakbola wanita Brasil sekaligus UN Women Goodwill Ambassador yang menginspirasinya untuk tetap bermimpi.

“Saya akan lulus, menjadi pelatih dan membuat tim sepakbola wanita dengan gadis-gadis dari favela."

"Ada banyak gadis dengan begitu banyak bakat. Mereka hanya perlu dilatih dengan benar,” demikian tekadnya.

  • Anita Karim, wanita petarung Mix Martial Arts (MMA) pertama Pakistan

Anita Karim, petarung Mis Martial Arts (MMA) wanita satu-satunya di Pakistan Anita Karim, petarung Mis Martial Arts (MMA) wanita satu-satunya di Pakistan

Olahraga mixed martial arts memang bukan cabang yang biasanya digeluti oleh para wanita, khususnya di Pakistan.

Baca juga: 3 Pasangan Sesama Jenis yang Berjuang Bersama di Olimpiade Tokyo

Namun hal ini tidak menghentikan Anita Karim, wanita berusia 24 tahun, mengembangkan karier profesionalnya.

Ia merupakan satu-satunya wanita di antara lebih dari 300 petarung Mix Martial Arts (MMA) profesional di Pakistan.

Anita berasal dari keluarga MMA di Islamabad, yang mengajarinya, melatihnya, dan terus mendukungnya hingga sukses saat ini.

Menurut dia, selama ini perempuan dianggap lemah, rentan sehingga kerap merasa takut, sulit untuk maju karena khawatir akan menghadapi pelecehan.

"MMA telah mengajari saya kepercayaan diri dan juga membuat saya cukup kuat untuk bersaing di tingkat global."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com