Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Tanda Anak Alami Stres Berdasarkan Usianya

Kompas.com - 29/07/2021, 08:52 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

  • Remaja

Reksi stres yang paling sering ditunjukkan remaja berbentuk kondisi perilaku (acting out), seperti melakukan perilaku membahayakan atau berisiko. Beberapa contohnya adalah terlibat narkoba, merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lainnya.

Sama seperti kelompok anak di usia sebelumnya, anak remaja yang mengalami stres juga bisa saja tidak mau membicarakan sama sekali emosinya.

Mereka juga bisa saja sering bertengkar atau berargumentasi dengan orangtua atau saudara kandungnya dan tampak lebih menentang atau sulit diatur.

"Pada kondisi ini, dukungan sosial dan keluarga sangat penting, dari anggota keluarga, dan teman," ucap Fransiska.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Mengapa Kenakalan Remaja Masih Banyak Terjadi?

Mengatasi stres pada anak

Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi stres pada anak di masa pandemi antara lain:

  • Melakukan rutinitas harian seperti biasa atau perawatan diri.
  • Membantu anak tetap terhubung secara sosial meskipun berada di rumah. Misalnya, mengizinkan anak tetap terhubung dengan teman-teman melalui media sosial, video call, telepon, dan lainnya.
  • Mendiskusikan secara terbuka dan jujur pada anak tentang Covid-19. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak.
  • Bantu anak mengekspresikan perasaan dengan cara positif, seperti melalui gambar atau bercerita.

Solusi juga perlu disesuaikan dengan usia anak.

Mengatasi stres pada anak usia di bawah 2 tahun, misalnya, dapat dilakukan dengan mengajak anak melakukan kegiatan seru di rumah. Misalnya, menirukan ekspresi anak saat memberikan ASI atau membuat bunyi-bunyian dengan alat makan.

Sementara pada anak yang lebih besar, orangtua bisa mengajak melakukan aktivitas seperti menari, mengerjakan tugas rumah tangga bersama, hingga membantu anak mengerjakan tugas sekolah.

Pada anak usia remaja, Fransiska mengatakan, dukungan orangtua sangatlah penting karena umumnya remaja memiliki emosi yang kurang stabil.

Orangtua perlu sangat berempati dan menunjukkan dukungannya, serta memastikan komunikasi berjalan dua arah, bukan hanya satu arah dari orangtua saja.

Orangtua di sini juga bersifat sebagai role model atau teladan bagi anak.

"Di masa pandemi ini karena remaja juga bisa mengalami stres, kita bisa melakukan hobi bersama yang disukai anak, seperti nonton bersama atau ngomongin topik yang disukai anak," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Anak Lebih Sedikit, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com