Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Kurangi Rasa Cemas dan Menikmati Perkembangan Balita

Kompas.com - 29/07/2021, 12:57 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Motherly

KOMPAS.com - Melihat anak-anak tumbuh sehat dan berkembang dengan baik sesuai waktunya adalah momen yang paling membahagiakan bagi orangtua.

Namun, tidak semua anak memiliki garis waktu yang seragam. Ada anak yang sudah bisa lancar berjalan di usia 10 bulan, tapi ada juga yang melakukannya di usia 1.5 tahun. Hal ini terkadang membuat kita khawatir dan merasa belum cukup baik menjadi orangtua.

Nah, untuk menghindari rasa khawatir ini, kita perlu memahami bahwa setiap anak unik dan sehingga bisa terus mendorong mereka untuk dapat berkembang dengan lebih baik.

Dilansir dari laman Motherly, berikut empat aspek yang perlu dipahami saat mengikuti perkembangan anak yang unik tanpa rasa khawatir.

Baca juga: Jangan Terburu-Buru, Ini Tahap Mempersiapkan Bayi Belajar Jalan

1. Anak memiliki proses dan waktunya sendiri

Anak kita memiliki proses dan waktunya sendiri. Itu berarti latihan berjalan, berbicara, dan semuanya dikembangkan pada waktu yang sesuai untuk anak.

Jika kita khawatir anak belum bisa berjalan atau berbicara, tanyakan kepada dokter tentang apa yang mungkin berguna untuk anak kita.

Menurut Milestone Moments yang dikembangkan oleh CDC, penting untuk mengawasi bagaimana anak bermain, belajar, berbicara, dan bertindak untuk mengetahui perkembangannya.

Apabila anak kita mencoba untuk mencapai tonggak baru dan membutuhkan dukungan ekstra, temukan cara efektif yang dibutuhkan anak tanpa terburu-buru dalam proses belajar.

Berkonsultasi dengan dokter juga penting untuk mencegah kita menyalahkan diri sendiri atau memberikan tekanan yang tidak semestinya pada anak.

Baca juga: Orangtua Perlu Tanggap Kenali Ciri Anak Stres Selama Pandemi

2. Anak kita adalah pribadinya sendiri

Perilaku dan pengalaman anak kita tidak selalu ada di dalam kendali kita sebagai orangtua.

Belajarlah untuk meminta izin dan menawarkan pilihan pada anak saat mendandaninya atau menentukan hal yang lain. Misalnya, saat anak kita baru berusia 17 bulan tapi dia sudah punya selera fesyen sendiri dalam berpakaian, biarkan anak memilih sesuai dengan seleranya tersebut.

Ilustrasi balita bermain dengan orangtua.SHUTTERSTOCK/Rawpixel.com Ilustrasi balita bermain dengan orangtua.

3. Perasaan anak tidak selalu tentang orangtua

Orangtua sering merasa bersalah ketika buah hatinya merasa sedih atau marah, padahal emosi ini adalah ekspresi emosional yang normal dalam kehidupan.

Halaman:
Sumber Motherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com