Selain juga mungkin disebabkan karena terinfeksi SARS-CoV2 penyebab Covid-19, penyebab sesak napas jangka pendek yang umum terjadi antara lain:
Sementara beberapa penyebab sesak napas jangka panjang yang umum terjadi seperti:
Hal-hal lain, termasuk kanker paru-paru dan TBC juga dapat membuat seseorang merasakan sesak napas.
Baca juga: Gejala Sesak Napas Penderita Asma dan Covid-19, Apa Bedanya?
Jika sesak napas terjadi setelah aktivitas seperti olahraga berat, maka hal itu dapat dimengerti.
Namun, kita perlu mencari bantuan medis jika mengalami salah satu gejala sesak napas berikut:
Selain itu, menurut WebMD, jika kita adalah orang dewasa sehat, kita akan menarik dan membuang napas hingga 20 kali per menit. Artinya, dalam sehari kita melakukannya hampir 30.000 kali.
Olahraga berat atau kondisi kesehatan seperti flu dapat membuat pola bernapas itu berubah, tapi kita mungkin tak sampai merasakan sesak napas.
Sesak napas akut dimulai dalam beberapa menit atau jam dan bisa disertai gejala lain seperti demam, ruam, atau batuk.
Sedangkan sesak napas kronis dapat membuat kita merasa sesak napas ketika melakukan aktivitas sehari-hari sehari-hari, bahkan saat melakukan aktivitas sederhana seperti berjalan dari kamar ke kamar atau berdiri.
Terkadang, sesak napas juga menjadi lebih baik atau lebih buruk dengan posisi tubuh tertentu.
Misalnya, berbaring telentang dapat memicu sesak napas pada orang dengan kondisi seperti penyakit jantung dan paru-paru tertentu.
Baca juga: Pakai Masker Dobel Bikin Sulit Bernapas? Coba 4 Cara Berikut
Sesak napas yang tidak dapat dijelaskan dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius. Untuk itu, pastikan segera mengonsultasikannya dengan dokter.
Jika tiba-tiba menunjukkan gejala lain seperti pusing atau nyeri dada, kita harus mencari perawatan darurat.
Selain itu, jika sesak napas semakin parah saat berbaring, itu mungkin pertanda gagal jantung sehingga penting untuk menemui dokter dan mendapatkan diagnosis.
Sedangkan jika sesak napas disertai batuk, itu mungkin merupakan tanda PPOK atau pneumonia. Menggigil, demam, dan batuk berdahak juga merupakan gejala pneumonia.
Jika itu penyebabnya, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang bisa menjadi serius, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Selain itu, pneumonia juga dapat menyebabkan rawat inap dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.
Segera melakukan konsultasi dengan dokter ketika merasakan ketidaknyamanan saat bernapas dapat membantu kita mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
Baca juga: Gejalanya Mirip, Bagaimana Bedakan Pneumonia Umum dan akibat Covid-19?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.