Menghadapi Cuaca Panas agar Tidak Terkena Heat Stroke

KOMPAS.com - Cuaca yang panas dapat membuat kita merasa lelah akibat kepanasan kendati kita berada di dalam rumah.

Suhu tubuh juga dapat meningkat secara drastis, dan dalam kondisi yang ekstrim, kita bisa mengalami heat stroke.

Biasanya, kondisi kegerahan dan kepanasan bisa diatasi dengan menyalakan pendingin udara (air conditioner).

Tapi bagaimana jika kita sedang berada di luar rumah, atau di rumah tidak memiliki pendingin udara, atau pendingin udara tersebut sedang rusak?

Para ahli medis membagikan lima tips agar tubuh kita tetap sejuk meski di cuaca panas.

1. Pergi ke tempat yang memiliki pendingin udara

Hindari cuaca panas dengan berada di dalam ruangan yang memiliki ventilasi memadai atau memiliki penyejuk udara.

"Batasi waktu di luar dengan sering beristirahat di area yang memiliki AC untuk mendinginkan tubuh," kata Dr Frederick Davis, ketua asosiasi di Northwell Health Long Island Jewish Medical Center.

Cobalah mengunjungi pusat perbelanjaan, bioskop, atau restoran yang dibekali pendingin udara.

Saat bepergian ke luar rumah, Dr Bayo Curry-Winchell, direktur klinis regional di Carbon Health mengingatkan kita agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah paparan Covid-19.

"Covid-19 masih menjadi perhatian dan kita harus mencegah penyebarannya agar tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah," cetus Curry-Winchell.

"Mematuhi protokol kesehatan akan menjaga Anda dan keluarga tetap aman saat menikmati aktivitas di cuaca yang panas."

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Kepanasan?

2. Menjaga kesejukan di dalam rumah

Cegah sinar matahari masuk dengan menutup jendela dan tirai di siang hari. Kita bisa membuka jendela di malam hari untuk membiarkan udara sejuk masuk.

"Sebaiknya tidak menyalakan oven atau peralatan lain yang dapat meningkatkan suhu di dalam ruangan Anda," tambah Curry-Winchell.

3. Selalu membawa air minum

Menurut Davis, seseorang mudah kehilangan cairan ketika terpapar suhu tinggi.

"Seseorang dapat mengalami dehidrasi jika terpapar suhu ekstrem dalam jangka waktu yang lama," sebut Davis.

"Ingatlah untuk membawa air minum saat Anda pergi. Konsumsi air minum dalam jumlah mencukupi untuk mengganti cairan yang hilang selama terpapar panas."

Mengonsumsi air putih dalam jumlah memadai juga dapat melindungi kita dari sengatan panas atau kelelahan akibat panas, kata Curry-Winchell.

"Jika cuaca sangat panas, kita bisa mengalami dehidrasi. Saya merekomendasikan minum air putih meskipun Anda tidak merasa haus."

Baca juga: Cuaca Panas, Waspada Dehidrasi dan Heat Stroke

4. Mengompres tubuh dengan es batu

Curry-Winchell mengatakan pentingnya mengompres bagian tubuh dengan air dingin atau es batu, khususnya di bagian leher dan pergelangan tangan.

Akan tetapi, jangan menempelkan kompres es secara langsung ke tubuh karena bisa menimbulkan luka bakar.

Bungkus es batu dengan satu lapis pakaian atau handuk, barulah kita bisa menempelkan kompres tersebut.

"Mandilah dengan air dingin atau mandi untuk mendinginkan tubuh," terang dia.

"Hindari perubahan suhu secara tiba-tiba. Penurunan suhu mendadak bisa berbahaya bagi tubuh."

5. Memakai pakaian longgar bernuansa terang

Kenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang saat menghadapi cuaca panas.

"Warna putih dan terang memantulkan sinar matahari sedangkan warna gelap menyerap panas," kata Curry-Winchell.

Jangan lupa mengoleskan tabir surya pada bagian tubuh yang tidak terlindungi pakaian ketika kita beraktivitas di luar rumah.

"Meskipun Anda sedang mengemudikan mobil, sinar ultraviolet bisa masuk melalui jendela," tuturnya.

Baca juga: Hindari Pakaian Berbahan Ini saat Cuaca Panas