Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2021, 18:38 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

“Panduan voli pantai FIVB mengizinkan para atlet untuk memilih salah satu dari varian seragam itu,” demikian bunyi aturan FIVB.

Voli pantai terbuka bagi setiap orang, dan peraturan seragam ini memastikan olahraga ini berbudaya dan inklusif terhadap berbagai kepercayaan.”

Seragam memang kerap menjadi perhatian dan bahkan memicu kontroversi pada berbagai pertandingan.

Mulai dari staf televisi “nakal” yang mengarahkan kamera ke bokong atlet, saat si atlet memberi sinyal pada rekannya di balik pinggang.

Baca juga: J.Lo Masih Tampak Seksi dengan Bikini Berhiaskan Berlian

Atau, masalah seperti yang terjadi pada tabloid Inggris yang memuat foto-foto atlet voli pantai berbikini tanpa adanya set atau spike pada tahun 2012.

Kasus tabloid itu diperparah karena kala itu, Perdana Menteri Inggris saat ini, Boris Johnson, menulis artikel di tabloid yang sama, selama olimpiade berlangsung di London.

Kendati demikian, beberapa atlet tidak menghiraukan fenomena tersebut.

“Saya selalu merasa bahwa saat kita membuat seseorang tertarik, mereka juga akan jatuh cinta pada voli pantai,” kata April Ross, atlet voli pantai AS yang tiga kali meraih medali emas olimpiade.

“Semoga saja begitu,” kata dia lagi.

Perhatian terkait pemakaian bikini dalam voli pantai dalam olimpiade kembali mencuat setelah adanya protes dari tim bola tangan Norwegia.

Mereka menilai aturan seragam bola tangan pantai mirip dengan aturan voli pantai.

Bola tangan pantai bukan cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade. Namun, olahraga itu mengharuskan atlet wanita menggunakan bikini.

Bahkan, tim Norwegia pun didenda karena menggunakan celana pendek dalam Kejuaraan Eropa.

Padahal, dalam Olimpiade Tokyo, tim senam Jerman mengenakan unitard menutupi seluruh tubuh, bukan potongan bikini yang biasa dikenakan para atlet.

Menurut para atlet, hal ini mereka lakukan untuk memerangi seksualisasi pada wanita di olahraga senam.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com