Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2021, 09:48 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kemudahan akses membuat semakin banyak orang mencoba berinvestasi, tak terkecuali kelompok usia muda.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Kamis (01/04/2021), menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), arti investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.

Beberapa contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi, menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya yakni pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.

Namun, agar bisa mencapai tujuan, investasi tak bisa dilakukan secara sembarangan. Setidaknya, ada beberapa tips investasi untuk pemula yang perlu diperhatikan:

1. Tahu tujuan investasi

Menurut VP Retail Sinarmas Sekuritas, Arief Maulana, seseorang harus tahu apa tujuan investasinya.

Pastikan memilih instrumen investasi sesuai dengan kebutuhan. Investasi bisa diawali dengan menabung di bank atau menjajal deposito. Jika sudah merasa cukup paham, barulah mencoba instrumen lainnya, misalnya reksa dana.

"Kita harus punya tujuan investasi. Kalau enggak punya, namanua spekulasi. Anak-anak muda jangan sampai terjebak di spekulasi."

"Inginnya return setinggi-tinggi, enggak ingin rugi," ucap Arief dalam Presscon Grandlaunch SimInvest, Rabu (28/07/2021).

Baca juga: YouTuber Jang Hansol Mulai Investasi Saham, Intip Ceritanya

2. Punya bekal pemahaman yang cukup

Penting untuk membekali diri kita terlebih dahulu dengan berbagai pemahaman tentang investasi.

Edukasi tentang investasi bisa didapatkan lewat berbagai sarana seperti mengikuti webinar, internet, buku, dan lainnya.

Dengan begitu, kita memiliki bekal yang cukup untuk mulai berinvestasi.

"Jangan langsung jump in sebelum mengetahui dasarnya," ucap Direktur Sinarmas Sekuritas, Ferita Tanudjaja.

Ferita mengingatkan, pengalaman yang kita dapatkan saat mencoba berinvestasi tak selalu baik. Namun, pengalaman-pengalaman tersebut dapat dijadikan bekal untuk tajapan berikutnya sehingga kita bisa menyesuaikan tujuan investasi.

"Tujuan investasi tidak baku. Mungkin awalnya kita suka dalam bentuk obligasi, tapi karena memahami mulailah kita bisa ambil kesempatan untuk berinvestasi dalam bentuk saham. Tapi semua harus dibarengi dengan edukasi," kata dia.

3. Menyisihkan sejak awal

Alih-alih menggunakan sisa dana untuk diinvestasikan, sisihkan dana investasi sejak awal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com