Mereka juga tidak perlu membuktikan diri kepada siapa pun. Penelitian menyebut, merasakan tujuan hidup dapat menambah harapan hidup hingga tujuh tahun ke depan.
Stres dapat menyebabkan peradangan kronis, dan peradangan itu terkait dengan setiap penyakit yang berkaitan dengan usia.
Tidak ada tempat di dunia ini di mana orang tidak mengalami kelebihan beban dan stres, tetapi perbedaannya adalah, orang-orang di zona biru tahu cara menguranginya.
Mereka tidur siang, berdoa, meluangkan waktu beberapa menit untuk mengingat dari mana mereka berasal.
Orang-orang di zona biru menyantap makanan di sore hari, dan tidak makan apa pun selama sisa hari, atau pun sepanjang malam.
Mereka berhenti makan ketika mereka merasa sekitar 80 persen kenyang.
Kesenjangan antara tidak merasa lapar dan merasa kenyang membantu konsistensi berat badan dan menjaga tubuh tetap sehat.
Baca juga: Diet Sehat dan Seimbang adalah Kunci Umur Panjang, Benarkah?
Untuk mendapatkan protein yang cukup, kebanyakan dari kita justru makan banyak daging, tetapi orang-orang zona biru makan daging hanya sekitar lima kali dalam sebulan.
Penelitian menunjukkan, makan daging merah dapat menyebabkan kematian dini.
Namun, kita dapat memeroleh protein dari pola makan nabati dengan konsumsi banyak kacang-kacangan. Misalnya, lentil, kacang hitam, atau pun kacang kedelai.
Kita hanya perlu makan sekitar setengah cangkir kacang sehari, demi umur panjang.
Menurut penelitian, orang-orang yang menjadikan ibadah sebagai bagian dari keseharian, hidup 4-14 tahun lebih lama daripada mereka yang tidak beribadah.
Para ahli lantas berpikir, persoalan keimanan semacam ini ada hubungannya dengan perasaan memiliki komunitas yang lebih besar dari diri sendiri.
Di dalam keseharian kita, ada banyak penekanan pada diri sendiri, ambisi, pemenuhan kebutuhan.
Baca juga: 7 Hobi yang Bisa Bikin Umur Panjang
Namun, cara hidup para centenarian adalah dengan menjaga komunitas mereka tetap dekat.