Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Antibodi Vaksin Sinovac Turun 6 Bulan Setelah Vaksinasi?

Kompas.com - 30/07/2021, 13:57 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet baru-baru ini gempar dengan kabar antibodi vaksin Sinovac yang menurun enam bulan pasca vaksinasi.

Kabar ini menyebar di media sosial setelah pemberitaan soal hasil penelitian pada vaksin tersebut yang dilakukan di China. Banyak warganet khawatir tak lagi terlindungi secara optimal dari risiko penyebaran Covid-19.

Beberapa mempertanyakan, perlunya masyarakat mendapatkan vaksin dosis ketiga sebagai booster untuk menangkal infeksi virus

Terlebih lagi, Sinovac merupakan merk vaksin yang paling banyak dipakai di Indonesia. Vaksin produksi perusahaan Tiongkok ini paling pertama tersedia di Indonesia dan kemudian dipakai di berbagai program vaksinasi pemerintah termasuk untuk anak-anak.

Menggapi hal ini, spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD, mengatakan tidak perlu khawatir soal antibodi yang menurun pasca vaksin karena itu adalah hal yang normal.

"Jika kita divaksin itu tidak bertahan lama terus segitu, kadarnya pasti akan turun tentunya, selama beberapa saat sesuai sistem imun masing-masing," terangnya.

Menurutnya, penurunan jumlah antibodi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak ada infeksi virus atau belum divaksin ulang.

Meski demikian, kekebalan tubuh tetap bisa terjaga karea adanya yang namanya sel memori di dalam tubuh manusia.

Dokter Ning menjelaskan, vaksin Sinovac bisa menginduksi terbentuknya sel T alias sel memori yang akan memicu pembentukan antibodi dalam kadar yang tinggi jika terinfeksi Covid-19 lagi.

Sel ini, tambahnya, bisa mengingat bentuk dari virus tersebut sehingga ketika terinfeksi akan cepat memicu tubuh untuk membentuk antibodi.

Ia menyatakan, jumlah antibodi yang terbentuk bahkan bisa jauh lebih tinggi, hingga tiga kali lipatnya.

Karena alasan ini pula, ia menilai vaksin booster dosis ketiga untuk masyarakat non tenaga kesehatan belum dibutuhkan. Pasalnya, risiko paparan virusnya masih bisa dikontrol khususnya dengan disiplin mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, nakes membutuhkan booster ketiga untuk mempertahankan antibodi karena paparan virus yang amat tinggi sebagai garda depan penanganan pandemi.

Pakar kesehatan yang aktif di media sosial ini menilai, kita lebih baik fokus mempercepat laju program vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat sebelum melakukan booster dosis ketiga.

Dosis vaksin yang tersedia saat ini sebaiknya diberikan kepada orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi.

Perluasan cakupan vaksin di berbagai wilayah di Indonesia ini dipercaya dapat mempercepat capaian herd immunity sehingga infeksi virus bisa dihindarkan.

 Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Aman untuk Anak, Benarkah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com