Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Sosial Jadi Rujukan Informasi Pemilik Hewan Peliharaan

Kompas.com - 31/07/2021, 10:14 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Tren memelihara hewan di rumah, khususnya anjing dan kucing, meningkat drastis selama pandemi di seluruh dunia.

Mengutip National Geographic, sejak Maret sampai September 2020 terjadi peningkatan jumlah hewan yang dipelihara masyarakat di Amerika Serikat sebanyak 8 persen. Sementara di Jepang tercatat ada 60.000 hewan peliharaan tambahan di tahun 2020.

Tren memelihara hewan juga terjadi di Indonesia, walau tidak ada data resminya. Setidaknya kita bisa melihat di media sosial banyak warganet yang mengunggah foto anjing atau kucing kesayangannya.

Peningkatan pemeliharaan hewan ini diiringi dengan kebutuhan akses informasi terkait manajemen dan pola pemeliharaan yang tepat.

Baca juga: Ingin Mengadopsi Hewan Peliharaan? Perhatikan Hal Ini Terlebih Dulu

Sebuah survei di Inggris menyatakan bahwa 78,6 persen pemilik hewan kesayangan mendapatkan informasi seputar hewan peliharaan melalui internet. Namun serupa dengan yang lain, seringkali informasi yang didapatkan hanya sekadar dari media sosial dan aplikasi percakapan.

Menurut dokter hewan Novi Wulandari, sangat penting bagi pemilik hewan (pet parents) untuk mendapatkan informasi yang tepat, khususnya berkaitan dengan penyakit dan pemeriksaan.

“Informasi dari media sosial sangat mempengaruhi pola perilaku pet parents dalam memperlakukan anjing dan kucingnya, baik dalam pemeliharaan maupun tentang kesehatan hewan kesayangannya,” kata Novi dalam keterangan kepada Kompas.com.

Dia mencontohkan tren di media sosial yang memberikan makanan untuk anjing dan kucing berupa homemade food, raw food, makanan grain free, susu kedelai, bahkan makanan sisa tanpa sumber yang jelas.

“Padahal setiap hewan peliharaan memiliki kebutuhan yang unik sehingga perlu nutrisi yang tepat,” katanya.

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Ketika Membeli Makanan Kucing

Ilustrasi anak kucingUnsplash/Ilse Orsel Ilustrasi anak kucing

Mendapatkan informasi di media sosial, yang sebatas diskusi atau testimoni, menurut Novi bisa berakibat pemilik hewan memberikan perawatan yang kurang tepat.

“Masyarakat seringkali menggampangkan kondisi hewan peliharaan dan berusaha mencari informasi di media sosial/internet pilihan utama mereka,” katanya.

Novi menegaskan, informasi kesehatan hewan yang utama tetaplah dari dokter hewan. Kita juga bisa mencari informasi dari aplikasi khusus kesehatan hewan.

Layaknya aplikasi kesehatan tubuh manusia, saat ini pun sudah ada beberapa aplikasi dan situs resmi dari dokter hewan, instansi, atau perhimpunan, yang langsung dipantau oleh orang yang kompeten di dunia kesehatan hewan.

Baca juga: 6 Alasan Punya Hewan Peliharaan Bikin Sehat dan Bahagia

Pemilik hewan peliharaan, Ryanka Edila mengatakan, sebagai pet parents, ia membutuhkan informasi yang dapt dipercaya dan dijadikan rujukan tentang kesehatan hewan peliharaannya.

“Kami akan senang jika di Indonesia ada platform yang tepat berupa layanan informasi kesehatan hewan berbasis aplikasi seperti yang sudah tersedia di beberapa negara maju,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com