Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2021, 17:08 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 melanda berbagai negara di dunia, banyak ilmuwan yang mulai melakukan penelitian untuk mengembangkan pengobatan yang tepat melawan infeksi virus corona.

Bahkan, menurut sebuah penelitian di Perancis, perokok dapat lebih terlindungi dari virus corona karena kandungan nikotin yang memblokade situs berkembangnya virus.

Penelitian yang dipimpin oleh seorang ahli neurobiologi di Institut Pasteur, Jean-Pierre Changeux menduga bahwa patch nikotin dapat membantu mencegah infeksi virus berbahaya. 

Baca juga: Alkohol dan Nikotin Lebih Mengganggu Tidur Ketimbang Kafein

Studi ini mengamati sekitar 500 pasien pengidap Covid-19, 350 di antaranya telah dirawat di rumah sakit dan 150 memiliki perkembangan penyakit ringan.

"Hanya lima persen yang perokok," ujar Kepala Studi dan Profesor Penyakit Dalam, Zahir Amoura kepada kantor berita AFP.

"Ini berarti ada 80 persen lebih sedikit perokok di antara pasien Covid-19, daripada populasi umum pada kelompok usia dan jenis kelamin yang sama," sambung dia.

Studi ini juga didasarkan pada hipotesis bahwa nikotin menempel pada reseptor sel (ACE2) yang digunakan oleh virus corona, sehingga diasumsikan mencegah virus menempel.

Maka dari itu, para peneliti menyimpulkan virus tidak dapat memasuki sel dan tidak dapat menyebar ke dalam organisme jika nikotin menghalanginya.

Rokok merusak paru-paru

Meski nikotin diklaim dapat menjadi salah satu kandungan yang dapat mencegah virus corona, namun di dalam rokok tidak hanya berisi nikotin saja.

Baca juga: Manfaat Mengejutkan Kafein bagi Pertumbuhan Rambut

Dosen sekaligus peneliti tanaman herbal asal Indonesia, Dr Fenny Yunita, MSi, PhD pun menanggapi penelitian ini.

Menurut dia, di luar nikotin, rokok mengandung bahan-bahan yang sangat berbahaya dan justru dapat memperparah penyakit akibat Covid-19.

"Kandungan rokok selain nikotin itu ada tar dan juga berbagai jenis zat yang bersifat karsinogen, yang dapat menyebabkan penyakit kanker, serta kerusakan fungsi paru-paru."

Begitu penjelasan Fenny dalam webinar Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) melalui aplikasi Zoom, Jumat (30/7/2021) kemarin.

Menurut dia, klaim terhadap perokok yang berisiko kecil terkena Covid-19 karena dilindungi oleh nikotin masih memerlukan penelitian yang lanjut.

Baca juga: Hati-hati, Nikotin Bisa dengan Mudah Menempel di Tangan Anak

"Kita juga harus melihat seberapa komprehensif studinya, dan seberapa luas cakupan peserta studi yang terlibat," jawab dia.

"Karena untuk bisa mengklaim bahan-bahan tertentu sebagai penangkal virus corona atau antivirus itu butuh waktu yang lama dan mungkin saat ini kita bisa memanfaatkan obat herbal untuk meningkatkan sistem imun tubuh," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com