KOMPAS.com - Tak sedikit pasien diabetes yang harus menjalani amputasi akibat luka kaki. Jika ditangani sedini mungkin, tindakan amputasi bisa dicegah.
Statistik menunjukkan bahwa prosedur amputasi pada 6 dari 7 penderita kaki diabetik, diawali dari sebuah luka sederhana.
“Padahal 85 persen dari luka tersebut sebetulnya dapat dicegah dan ditangani dengan baik agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius,” kada dokter spesialis luka, Adisaputra Ramadhinara, MsC, dalam diskusi virtual (30/7/2021).
Adi mengatakan banyak pasien yang datang sudah dalam kondisi borok kaki kehitaman, bernanah, dan berbau busuk.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes yang Berbahaya
Ulkus biasanya dipicu penyempitan pembuluh darah tepi. Hal ini menyebabkan jaringan di bagian kaki mengalami kematian karena tidak teraliri darah serta kekurangan oksigen dan nutrisi.
Kadar gula darah yang tinggi membuat kuman lebih mudah berkembang biak sehingga infeksi pada luka semakin menyebar.
“Luka yang muncul di kaki tidak boleh diabaikan, segera diobati. Saat ini banyak kemajuan pengobatan untuk meminimalkan bagian tubuh yang harus dibuang. Amputasi bukanlah solusi utama,” papar dokter dari Heartology Brawijaya Hospital Jakarta ini.
Saat ini perawatan luka selalu mengedepankan pentingnya kerja sama multidisiplin. Pada kasus luka diabetik di kaki, perawatan luka dapat ditangani oleh dokter spesialis luka.
Baca juga: Diabetes? Ini 10 Makanan Terbaik untuk Kendalikan Gula Darah
Namun, bilamana terjadi penyumbatan pembuluh darah di kaki, maka diperlukan keterlibatan spesialis vaskular untuk tindakan revaskularisasi atau perbaikan aliran darah ke tungkai guna menunjang proses penyembuhan luka yang optimal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.