Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali "The Sillent Killer" Hepatitis, Cara Menular dan Mencegahnya

Kompas.com - 02/08/2021, 10:23 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit hepatitis kerap disebut sebagai the sillent killer. Sebab, gejala awalnya nyaris tidak terlihat dan tidak terasa.

Akibatnya, banyak pasien yang diketahui mengalami penyakit hepatitis setelah menimbulkan gejala parah. Seperti muntah darah atau mengalami sirosis.

Kepala Divisi Retail dan Pelayanan PT Bio Farma, Mahsun Muhammadi mengatakan, hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati yang dapat disebabkan mikroorganisme.

Baca juga: 11 Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Disepelekan

Mikroorganisme tersebut misalnya virus, bakteri, parasit, atau zat kimia seperti alkohol dan obat hepatotoksik.

"Ada tiga jenis penyakit hepatitis yakni hepatitis A, B, dan C," ujar Mahsun dalam konferensi pers virtual "World Hepatitis Day 2021: Hep Can’t Wait", beberapa waktu lalu.

Mahsun menjelaskan, setiap tahun ada sekitar 1,1 juta kematian akibat hepatitis B dan C di dunia.

Bahkan satu persen dari populasi dunia atau sekitar 7,8 miliar terdiagnosis hepatitis B kronis dan 22 persen di antaranya dalam pengobatan.

Di Indonesia -menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 disebutkan, sebanyak 7,1 persen masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B.

"Data WHO tahun 2019 menyebut, 820.000 kematian karena sirosis dan hepatoselular karsinoma akibat infeksi kronis hepatitis B," ungkap dia.

Cara penularan

Mahsun mengungkapkan, cara penularan hepatitis A, B, dan C berbeda. Penularan hepatitis A biasanya melalui makanan.

Baca juga: Obat Hepatitis A, B, dan C untuk Menyembuhkan Penyakit

Misalnya makanan di kantin yang terkontaminasi, sehingga membuat mahasiswa divonis mengidap hepatitis A.

Sedangkan hepatitis B dan C, transmisinya melalui darah dan produknya. Ada vertical transmission dari ibu ke bayi dan horizontal transmission melalui hubungan seksual.

"Untuk hepatitis B, penularan mayoritas 90 persen dari ibu ke bayi saat persalinan."

"Sedangkan penularan ini untuk hepatitis C kurang dari delapan persen dan penularan lebih banyak lewat jarum suntik," tutur dia.

Pengobatan

Proses pengobatan hepatitis B berbeda-beda, tergantung fase penyakitnya. Apakah sudah tergolong akut, kronik, sirosis, bahkan kanker hati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com