KOMPAS.com - Penyakit hepatitis kerap disebut sebagai the sillent killer. Sebab, gejala awalnya nyaris tidak terlihat dan tidak terasa.
Akibatnya, banyak pasien yang diketahui mengalami penyakit hepatitis setelah menimbulkan gejala parah. Seperti muntah darah atau mengalami sirosis.
Kepala Divisi Retail dan Pelayanan PT Bio Farma, Mahsun Muhammadi mengatakan, hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati yang dapat disebabkan mikroorganisme.
Baca juga: 11 Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Disepelekan
Mikroorganisme tersebut misalnya virus, bakteri, parasit, atau zat kimia seperti alkohol dan obat hepatotoksik.
"Ada tiga jenis penyakit hepatitis yakni hepatitis A, B, dan C," ujar Mahsun dalam konferensi pers virtual "World Hepatitis Day 2021: Hep Can’t Wait", beberapa waktu lalu.
Mahsun menjelaskan, setiap tahun ada sekitar 1,1 juta kematian akibat hepatitis B dan C di dunia.
Bahkan satu persen dari populasi dunia atau sekitar 7,8 miliar terdiagnosis hepatitis B kronis dan 22 persen di antaranya dalam pengobatan.
Di Indonesia -menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 disebutkan, sebanyak 7,1 persen masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B.
"Data WHO tahun 2019 menyebut, 820.000 kematian karena sirosis dan hepatoselular karsinoma akibat infeksi kronis hepatitis B," ungkap dia.
Mahsun mengungkapkan, cara penularan hepatitis A, B, dan C berbeda. Penularan hepatitis A biasanya melalui makanan.
Baca juga: Obat Hepatitis A, B, dan C untuk Menyembuhkan Penyakit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.