Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 13:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Mungkin kita sudah tidak heran jika pasangan suami-istri yang lebih intim, terutama secara seksual, akan lebih baik dalam menyelesaikan masalah rumah tangganya.

Apalagi, keintiman seksual adalah bagian besar dari setiap hubungan romantis, dan pasangan yang mengambil porsi lebih banyak tampaknya bakal lebih rukun.

Baru-baru ini, sebuah penelitian melihat kerangka komprehensif kepuasan seksual dalam hubungan berkomitmen.

Riset yang digelar Universitas Dalhousie di Nova Scotia, Kanada mengeksplorasi kerangka perkembangan kompetensi perkawinan dan tiga domain atau kategori pernikahan yang sesuai.

Domain-domain tersebut adalah keterampilan komunikasi, kebajikan interpersonal, dan identitas intrapersonal.

Menurut salah satu ilmuwan dalam artikel Psy Post, David B. Allsop, ketiga domain ini adalah dasar dari hubungan jangka panjang yang sehat.

Baca juga: Berapa Lama Pasangan Suami Istri Harus Bercinta?

Karena hubungan yang tahan lama sulit dipertahankan, sehingga membutuhkan kedua pasangan untuk kompatibel dan berkomitmen.

Kepuasaan seksual membuat koneksi lebih baik

Allsop dan rekan-rekannya juga memanfaatkan data dari studi Create yang merupakan survei nasional terhadap pasangan yang baru menikah di seluruh Amerika Serikat (AS).

Mereka mendapatkan informasi dari 2.114 pasangan campuran yang menjawab berbagai pertanyaan seputar pernikahan mereka.

Dari jawaban tersebut, peneliti mampu menganalisis aspek sosiologis kepuasan hubungan, pembentukan pasangan, dan agresi relasional.

Jadi, tingkat resolusi konflik yang berhasil secara langsung terkait dengan tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi.

Secara khusus, suami yang lebih mudah memaafkan pasangan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi pula.

Baik suami maupun istri dengan kehidupan intim yang lebih baik, mereka juga tidak terlalu cemas secara keseluruhan.

Baca juga: Fungsi Kondom Tingkatkan Kehangatan Pasangan Suami Istri

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships ini juga melihat berbagai variabel yang dapat memengaruhi data.

Adapun variabel tersebut yakni frekuensi orgasme istri dan suami, frekuensi hubungan seksual, usia, pendidikan, kondisi jika istri sedang hamil, hingga jumlah anak.

Masalah terbesar yang diakui Dr Allsop dan rekan-rekannya adalah bahwa mereka hanya menganalisis pasangan yang baru menikah.

Sementara, hubungan dan frekuensi seksual sebenarnya dapat berubah seiring waktu.

Namun, meskipun pernikahan jangka panjang mungkin tidak memiliki tingkat keintiman yang tinggi, itu tidak berarti resolusi konflik pasangan mereka menjadi buruk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com