Tingkatannya jauh lebih tinggi di negara bagian yang mewajibkan penggunaan masker, dibandingkan negara-negara dengan pembatasan yang lebih longgar.
Namun paranoia tertinggi muncul di daerah yang tingkat kepatuhannya terendah, sekaligus terdapat orang-orang yang merasa bahwa aturan harus diikuti.
"Pada dasarnya orang menjadi paranoid ketika ada aturan dan orang-orang tidak mengikutinya," kata pakar yang juga menulis buku ini.
Studi ini juga menemukan, orang dengan tingkat paranoia yang lebih tinggi lebih cenderung mendukung konspirasi tentang pemakaian masker dan vaksin.
Dukungan termasuk pada teori konspirasi anonim bahwa pemerintah melindungi politisi dan selebritas Hollywood yang terlibat jaringan pedofilia nasional.
Corlett mencatat teori konspirasi telah berkembang di masa lalu selama masa-masa sulit. Misalnya saja teori bahwa serangan teroris 9/11 sebenarnya diatur oleh pemerintah AS.
"Dalam masa trauma dan perubahan besar, sayangnya, kita cenderung menyalahkan kelompok lain," katanya.
Baca juga: 5 Informasi Vaksin Covid-19 yang Tak Berdasar, Awas Termakan Hoaks!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.