Penelitian tersebut menemukan bahwa denyut nadi seseorang meningkat 75 persen saat menonton pertandingan hoki di televisi dan 110 persen saat menontonnya secara langsung.
Ini setara dengan tekanan pada jantung akibat melakukan olahraga berat.
Puncak detak jantung terjadi selama peluang mencetak angka dan ini dicatat sepanjang pertandingan.
Menurut penulis, hal yang menentukan intensitas respons stres emosional bukanlah hasil permainannya, tetapi luapan emosi atau kegembiraan yang dialami ketika melihat bagian dari permainan yang berisiko tinggi atau berintensitas tinggi.
Baca juga: Inggris Kalah di Final Euro, Reaksi Pangeran George Jadi Sorotan
Meski detak jantung meningkat selama menyaksikan pertandingan olahraga intensitas tinggi, kondisi ini tak perlu dikhawatirkan.
Faktanya, detak jantung kita mungkin tidak akan setinggi saat kita benar-benar melakukan olahraga.
Selain itu, efeknya juga tidak bertahan cukup lama untuk memberi dampak jangka panjang pada kesehatan jantung. Meskipun, peningkatan detak jantung dan tekanan darah memang dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan dapat menimbulkan tekanan pada jantung.
Artinya, individu yang sebelumnya sudah memiliki masalah jantung, seperti penyakit jantung atau penyakit arteri koroner, mungkin merasakan gejala mereka lebih kuat ketika sedang bersemangat atau gugup saat menonton pertandingan olahraga.
"Individu tersebut mungkin mengalami ketidaknyamanan dada ringan atau sesak napas. Tapi kondisi ini tidak selalu berbahaya,” kata Zoghbi.
Dalam situasi ekstrem, pertandingan olahraga yang menegangkan atau mengasyikkan bisa menjadi berbahaya jika seseorang memiliki kardiomiopati stres, terutama jika mereka tidak tahu bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.
Namun situasi ini sebetulnya jarang terjadi.
"Sangat jarang dan biasanya penderita dapat pulih. Tapi ketika mereka sangat bersemangat atau stres, hal-hal buruk dapat terjadi pada jantung," ujarnya.
Jika kita memiliki kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya dan khawatir dengan responsnya ketika menonton pertandingan olahraga yang intens, Zoghbi merekomendasikan untuk menghindari perilaku tidak sehat lain yang berpotensi meningkatkan detak jantung. Misalnya, nonton sambil minum alkohol.
"Peningkatan detak jantung dan tekanan darah umumnya hanya datang di momen-momen tertentu yang membuat kita berseangat. Menjauhkan diri dari perilaku tidak sehat menjadi hal penting lainnya," kata dia.
Baca juga: Yang Dialami Tubuh Saat Adrenalin Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.