KOMPAS.com - Pemberian ASI eksklusif masih sering dianggap sebagai tugas seorang ibu. Padahal, ASI eksklusif tak hanya membutuhkan bantuan banyak pihak.
"Pemberian ASI ekslusif tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan sikap positif ibu saja, tapi ketersediaan fasilitas dan waktu untuk memberikan ASI pada bayi menjadi hal yang perlu dipertimbangkan."
Demikian diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Dida A Gurnida, dr, SpA(K), MKes, pada diskusi Satu Jam Berbicang Ilmu (Sajabi) yang digelar Dewan Profesor Unpad secara virtual, seperti dilansir unpad.ac.id.
Menurutnya, tenaga kesehatan wajib memberikan pengetahuan pada ibu menyusui mengenai pentingnya ASI eksklusif hingga membantu bagaimana cara pemberian ASI pada bayi.
Ibu menyusui pun diharapkan tidak ragu untuk menghubungi tenaga kesehatan jika menemukan masalah dalam proses menyusui.
Selain itu, dukungan keluarga, terutama peran aktif suami, juga penting dan diperlukan dalam upaya pemberian ASI eksklusif.
"Besarnya campur tangan keluarga dalam perawatan bayi juga memengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif," katanya.
Baca juga: Tak Hanya Jeruk, Berikut Sumber Vitamin C yang Bantu Lancarkan ASI untuk Busui
Sementara bagi ibu yang bekerja, tersedianya waktu dan fasilitas dari perusahaan untuk mendukung pemberian ASI juga sangat diperlukan.
Beberapa fasilitas untuk ibu menyusui yang perlu diberikan perusahaan mulai dari fasilitas cuti bagi ibu menyusui hingga penyediaan tempat yang nyaman bagi ibu untuk memerah ASI di kantor.
Pemerintah juga perlu menerapkan regulasi dan sanksi untuk pihak-pihak yang dengan sengaja menghalangi pemberian ASI pada bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.