KOMPAS.com - Tiga atlet anggar pria Amerika Serikat kenakan masker berwarna pink sebagai bentuk protes, dalam pertandingan melawan Jepang di Olimpiade Tokyo 2020.
Ketiganya, Jake Hoyle, Curtis McDowald dan Yeisser Ramirez melakukan aksi ini sebagai protes atas kehadiran Alex Hadzic, rekan satu timnya.
Keempat orang ini berada di tim yang sama sehingga seharusnya seragam maupun masker yang dikenakannya serupa.
Tentunya, aksi ini berhasil menarik perhatian publik khususnya karena Alex yang mengenakan masker hitam sendirian, berbeda dari rekannya.
Alex jadi sasaran kritik rekannya karena diduga menjadi pelaku kekerasan seksual pada tiga orang wanita ketika masih menjadi mahasiswa di Universitas Columbia tahun 2013 sampai 2015 lalu.
Ia sebenarnya sedang menjalani skors dari US Center for SafeSport karena penyelidikan yang tengah dilakukan. Namun, Alex membantah tuduhan tersebut dan berhasil mengajukan banding atas skors tersebut.
Hal ini berdasarkan putusan seorang arbiter yang menyatakan penangguhan itu tidak sesuai dengan tuduhan. Kehadirannya dalam kontingen olimpiade juga dianggap tidak akan merugikan reputasi AS atau olahraganya.
Keputusan ini memicu kemarahan sejumlah kalangan termasuk atlet anggar lain yang menganggap SafeSport gagal memberikan keadilan.
Menanggapi insiden ini, Alex yang merupakan pemain pengganti menyatakan kekecewaannya atas perilaku rekannya itu.
"Mereka tidak pernah menanyakan sisi cerita saya. Mereka tidak pernah meminta bukti atau bagaimana perasaan saya."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.