Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpetualang di Alam Bisa Bikin Bahagia, ini Alasannya

Kompas.com - 03/08/2021, 15:40 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi yang kita hadapi setahun terakhir membuat banyak orang tidak bisa menyempatkan diri berpetualang ke alam terbuka.

Memang kita harus tetap di rumah untuk mencegah infeksi Covid-19, namun minimnya petualangan menimbulkan rasa kebosanan, serta berdampak pada kesejahteraan mental kita. 

"Saat Anda setengah jalan mendaki gunung, Anda mendapatkan perasaan tinggi yang alami dan pemberdayaan yang ekstrem," kata penjelajah dan penulis Belinda Kirk seperti dikutip dari Independent.

"Manfaatnya bukan cuma ketika kita sedang berpetualang, tetapi itu 'hadiah' yang Anda bawa kembali ke kehidupan normal," katanya.

Hadiah yang ia maksud adalah menjadi lebih berani dan percaya diri, dan memikirkan setelah mendaki gunung, apa lagi yang bisa Anda lakukan.

"Itulah hal yang sangat kuat dari berpetualang secara teratur," imbuhnya.

Baca juga: Jalan-jalan ke Alam Terbuka Ampuh Hilangkan Stres

Selama 25 tahun berpetualang, Kirk sudah memimpin banyak ekspedisi pribadi, program untuk orang muda, dan misi penelitian biologi. Ia juga mendokumentasikan perjalanan jarak jauh untuk stasiun BBC.

Kirk melintasi gurun terpencil Nikaragua dengan berjalan kaki, mencari unta di gurun "Sea of Death" China, dan menemukan lukisan batu kuno di Lesotho.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by belinda kirk (@explorerbelinda)

Tidak ketinggalan, dia juga meraih Guinness World Record untuk olahraga dayung di Inggris.

Saat ini dia menulis sebuah buku berjudul "Adventure Revolution" yang menjelaskan betapa pentingnya eksplorasi untuk kesejahteraan manusia, membantu menghadapi ketakutan terdalam, mengelola kecemasan dan menemukan harga diri.


"Semakin banyak ekspedisi yang saya pimpin di usia 20-an, saya lihat ekspedisi juga memengaruhi orang lain. Mereka berubah, dan saya sering dihubungi oleh siswa yang hidupnya berubah total," lanjut dia.

Sekitar 19 tahun lalu, seorang ibu dari salah satu siswa ekspedisi yang dipimpin Kirk menemuinya di tengah hujan di Royal Geographical Society. 

Baca juga: Ingin Naik Gunung Saat Libut Panjang, Simak Info 6 Gunung Ini

Ibu tersebut mengungkapkan putrinya, Alice, yang pernah mengikuti ekspedisi melintasi hutan Amazon, mengalami banyak perubahan positif.

Awalnya, Alice adalah anak pemalu, tidak percaya diri, dan memiliki riwayat menyakiti diri sendiri.

Puncak Gunung Merapi dilihat dari Wisata Deles Indah, Klaten.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Puncak Gunung Merapi dilihat dari Wisata Deles Indah, Klaten.

Setelah ekspedisi bersama Kirk, Alice menjadi orang yang sangat berbeda. Ia bisa mendapatkan teman baru, dan memperbaiki nilainya di sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com