KOMPAS.com - Media sosial riuh karena kritikan warganet untuk ucapan selamat para pejabat publik atas kesuksesan Greysia Polii dan Apriyana Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
Alih-alih menyampaikan ucapan selamat yang tulus dan rasa bangga, poster yang dirilis malah cenderung narsis dan mendompleng popularitas belaka.
Para tokoh, bukan hanya politikus namun juga perwira dan pesohor lainnya, tersebut dituding memanfaatkan momen untuk melakukan pencitraan tanpa etika.
Sejumlah nama termasuk Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani sampai GKR Hemas jadi olok-olok warganet.
Sindiran, komentar negatif bahkan hinaan bertebaran karena publik benar-benar geram dengan tingkah sejumlah tokoh tersebut.
Baca juga: Dompleng Sukses Gresysia/Apriani, Bukti Narsistik Pejabat Publik
Meski demikian, Firman Kurniawan, pakar komunikasi digital Universitas Indonesia menilai hujan kritik itu tidak menjamin para pelaku bakalan kapok akan aksinya.
"Belum tentu. Ada sebagian orang yang beranggapan, pesan yang buruk, adalah juga pesan," katanya kepada KOMPAS.com pada Selasa (03/08/2021).
Hal yang lebih penting, pengirimnya dikenali publik, hal yang amat didewakan di era media sosial ini.
Firman mengatakan, itu jadi rumus ampuh khususnya di media digital.
Sejumlah nama tersebut berhasil mendapatkan trafic, komentar, regram, retweet, repost, jumlahnya tinggi, bahkan mencapai trending di hari perebutan medali meskipun narasinya negatif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.