Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Aksi Kebaikan Atlet Olimpiade yang Layak Ditiru

Kompas.com - 04/08/2021, 12:52 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber APnews

“Berbagi dengan teman itu lebih indah, rasanya ajaib,” kata Tamberi.

Baca juga: Ketenangan Jadi Kunci Keberhasilan Greysia/Apriyani Rebut Medali Emas Olimpiade

  • Saling membantu ketika terjatuh di lintasan

Pelari Isaiah Jewett dari AS dan Nijel Amos dari Botswana sedang berlari kencang dan bersaing dalam nomor pria 800 meter. Menjelang garis finis, di tikungan terakhir, kaki keduanya saling terjerat dan membuat mereka jatuh.

Bukannya marah, mereka saling membantu untuk berdiri, merangkul satu sama lain, dan menyelesaikannya bersama. Mereka menyelesaikan pertandingan bersama, tertinggal 54 detik dari juara pertama, di babak semifinal Olimpiade Tokyo itu.

“Terlepas dari seberapa marah Anda, Anda harus menjadi pahlawan pada akhirnya,” kata Jewett.

“Karena itulah yang dilakukan para pahlawan, mereka menunjukkan kemanusiaan mereka melalui siapa mereka dan menunjukkan bahwa mereka adalah orang baik.”

Baca juga: Momen Dua Sahabat Sepakat Berbagi Emas Olimpiade dan Cerita Kebangkitan dari Cedera

  • Menyemangati sesama pesaing

Atlet triatlon wanita dari Belgia, Claire Michel, menangis tersedu-sedu ketika harus finis di urutan terakhir saat kompetisi digelar di Odaiba Marine Park. Ia begitu kecewa dengan dirinya dan menangis terisak sambil terduduk di tanah.

Salah satu pesaingnya, Lotte Miller dari Norwegia, yang finis di urutan 24, kemudian menghibur dan memberikan semangat kepada Michel.

“Anda seorang petarung, Ini adalah semangat olimpiade, dan Anda mendapatkannya 100 persen," ujar Miller.

Kompetisi yang terdiri dari berenang 1,5 kilometer, bersepeda 40 kilometer, dan lari 10 kilometer ini diikuti 54 atlet. Namun, 20 peserta gugur di tengah jalan dan tidak bisa menyelesaikan pertandingan.

Michel berhasil menyelesaikan rute dalam waktu dua jam, 11 menit, dan lima detik, kalah 15 menit dibandingkan juara pertama, Flora Duffy dari Bermuda.

Baca juga: Beda Penilaian Pesenam Pria dan Wanita Saat Tampil di Olimpiade

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber APnews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com