KOMPAS.com - Dengan semakin merebaknya kasus varian baru Covid-19 di Indonesia, layanan kesehatan bagi anak-anak, khususnya imunisasi pun ikut menjadi terhambat.
Padahal, imunisasi sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak usia dini, demi meningkatkan daya tahan tubuh mereka dalam mencegah penyakit.
World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's Emergency Fund (Unicef) melaporkan, 23 juta anak di seluruh dunia melewatkan imunisasi rutin di sepanjang tahun 2020.
Angka ini naik sekitar 3,7 juta dari 2019, yang merupakan akibat dari pandemi Covid-19.
Baca juga: Imunisasi Sejak Dini Jadi Kunci Sukses Cegah Stunting pada Anak
Menyadari pentingnya akses pada imunisasi untuk melindungi anak, Halodoc kemudian berkolaborasi bersama mitra klinik, menghadirkan layanan homecare imunisasi.
Layanan ini digulirkan agar anak bisa mendapatkan imunisasi yang lebih aman di rumah.
"Kadar kekebalan (antibodi) yang terbentuk pada bayi lebih baik daripada anak yang telah menginjak usia lebih tua."
"Sehingga sebagian besar imunisasi diberikan saat bayi berumur enam bulan dengan beberapa jenis imunisasi."
Demikian penuturan Chief of Medical Halodoc, Dr Irwan Heriyanto, MARS dalam siaran pers, yang diterima Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
"Anak-anak juga perlu mendapatkan imunisasi ulang (booster) setelah berumur satu tahun untuk mempertahankan kadar antibodi dalam jangka waktu yang lama," sambung dia.
Baca juga: Jaga Kesehatan Anak dengan Imunisasi Dasar yang Lengkap
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.