Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2021, 10:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Tepat setelah kekalahan bukanlah waktu untuk analisis kritis, serahkan itu pada pelatih," ungkap Austerman.

4. Hindari membanding-bandingkan

Terkadang, saat anak mengalami kekalahan orangtua ingin membandingkan performa atau penampilannya dengan anak lain.

Namun, sebaiknya tahan keinginan untuk membandingkan semacam itu. 

"Ini tidak pernah menjadi resep untuk meningkatkan harga diri atau kemampuan mereka," kata dia lagi.

5. Sampaikan pesan yang sama 

Menghadapi kekalahan memang tidaklah mudah, dan orangtua harus tetap mengirimkan pesan penyemangat bagi anak.

Dan, lakukan hal ini, bahkan jika anak memenangi pertandingan/perlombaan.

Sebab, yang terpenting adalah bagaimana mereka menikmati kesempatan tersebut, dan sudah bekerja keras.

6. Menjadi contoh yang baik

Apabila anak mudah frustrasi karena kekalahan dan kesulitan melewatinya, orangtua mungkin perlu memeriksa perilakunya sendiri.

Apakah mereka melihat kita marah saat menonton acara olahraga di televisi, atau apakah melihat kita kesal saat macet di jalan?

Pastikan kita menjadi contoh yang baik untuk anak-anak. Ini akan memudahkan mereka menangani frustrasi di kemudian hari.

7. Mengetahui perilaku pelatih dan teman anak

Anak-anak mudah dipengaruhi oleh pelatih, rekan tim, dan teman mereka.

Jadi, jika kita melihat perilaku temperamental datang dari anak-anak dan orang dewasa yang menghabiskan waktu bersama dia. 

Pertimbangkan untuk melakukan percakapan yang bermakna tentang bagaimana anak bisa terpengaruh.

Baca juga: Kiat Hadapi Kekalahan dengan Ikhlas dan Bijaksana

Apabila toksisitas berlanjut, mungkin lebih baik untuk mengeluarkan anak-anak dari tim, atau membuat mereka menghabiskan lebih sedikit waktu dengan lingkungan yang toksik.

8. Menjaga kesabaran

Austerman menuturkan agar kita dapat menjaga kesabaran dengan anak-anak dan mempelajari cara mengatasi kekalahan dengan lebih tenang.

"Ini adalah proses ketika anak-anak tumbuh," ujar dia.

"Teruslah memberikan pujian atas usaha dan perilaku mereka yang baik."

"Ini akan membantu mereka belajar bagaimana menangani dan mengatasi situasi yang membuat frustrasi," sebut Austerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com