Adidas Raup Pendapatan Rp 86 Triliun Selama Kuartal 2 Tahun 2021

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memang mempengaruhi ekonomi dunia tahun 2020 dan awal 2021.

Pada awal pandemi, banyak perusahaan dan brand yang mengalami penurunan pendapatan, salah satunya raksasa pakaian olahraga Jerman adidas yang pernah alami keanjlokan pendapatan di kuartal pertama tahun 2020 lalu.

Namun seperti beberapa perusahaan lain, adidas kini mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 55 persen selama kuartal kedua tahun ini.

Dalam angka konkret, perusahaan menghasilkan 5,077 miliar Euro, kira-kira setara dengan Rp 86,01 triliun (kurs Rp 16.943 per Euro).

Sementara penjualan di Amerika Utara dan EMEA masing-masing tumbuh mengesankan 87 persen dan 99 persen.

Angka ini masih kecil jika dibandingkan dengan pasar Amerika Latin, yang mengalami kenaikan pendapatan sebesar 230 persen.

Lalu, penjualan di Asia Pasifik meningkat sebesar 66 persen, meskipun di Tiongkok  pendapatan mengalami penurunan 16 persen karena masalah geopolitik.

“Dengan olahraga kembali menjadi pusat perhatian di musim panas ini, kami menghasilkan kuartal yang sangat sukses,” kata Kasper Rorsted, CEO adidas.

“Didorong oleh kekuatan merek kami dan permintaan yang lebih baik dari perkiraan untuk produk kami, kami melihat percepatan di lini atas dan bawah,"

"Momentum ini memberi kami semua kepercayaan diri untuk meningkatkan prospek setahun penuh, terlepas dari tantangan eksternal yang terus dihadapi industri kami.”

Baca juga: Pandemi, Pemasok Sepatu Nike dan Adidas di Vietnam Berhenti Beroperasi