Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Dilakukan SBY, Ketahui Manfaat Melukis di Masa Pandemi

Kompas.com - 08/08/2021, 09:58 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Memiliki pengalaman seni dapat punya efek mendalam bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.

Seni memberi efek stimulasi kognitif yang efektif dalam pengobatan demensia dan kondisi lain yang terkait dengan penuaan, serta membantu seseorang memproses emosinya secara efektif dalam mengobati depresi dan kecemasan.

Mengapa bisa demikian?

  • Seni membantu menuangkan isi pikiran

Pemimpin bidang seni dan kesehatan WHO sekaligus co-organiser inisiatif the Healing Arts, Christopher Bailey mengatakan seni dapat menjadi media pemulihan lewat aktivitas menceritakan kisah, membangkitkan emosi, menginspirasi empati, serta menavigasi situasi dan emosi yang kompleks.

"Ini penting untuk pandangan holistik dunia. Jika kita hanya fokus pada metode ilmiah, kita akan kehilangan konteks emosional, ini adalah cara kita secara neurologis berevolusi untuk mengontekstualisasikan dunia," katanya, seperti dilansir The Art Newspaper.

Menurut Manager Terapi Seni, Tammy Shella, PhD, ATR-BC, terkadang sulit buat kita menuangkan isi pikiran karena sisi verbal dan visual di otak punya jalur berbeda.

Misalnya, gangguan stres pascatrauma (PTSD) tersimpan di area non-verbal otak kita. Itulah mengapa orang-orang yang mengalaminya kerap terpicu dengan hal-hal seperti pandangan, bau, warna, atau suara yang mengingatkan mereka pada trauma yang terjadi.

"Pada kasus mereka, membicarakan tentang kejadian itu tidak selalu memunculkan kembali trauma. Oleh karena itu, hanya membicarakannya akan membantu mereka pulih," kata Shella, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Menurutnya, terapi seni membantu mereka memproses apa saja yang tidak bisa dipulihkan lewat sesi terapi tradisional.

Lalu, kaitannya dengan pandemi?

Aktivitas seni bisa memberikan kita jeda mental dari kejadian saat ini dan membuat kita lebih mindful. Itulah yang kita butuhkan.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Meditasi dan Mindfulness

  • Belajar fokus sepenuhnya

Menurut salah satu pendiri psikologi positif, Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi, ketika membuat karya seni, termasuk melukis, kita akan memasuki kondisi yang disebut "keadaan aliran".

Keadaan aliran digambarkan sebagai periode perhatian yang optimal.

Selama periode itu, kita bisa sepenuhnya fokus pada tugas yang ada. Tidak khawatir tentang waktu, sensasi tubuh atau kebutuhan lainnya.

Mengerjakan karya seni dapat memberikan perasaan menyenangkan. Membuat kita merasakan suatu pencapaian saat menyelesaikannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com