"Kerusakan sel darah merah disebabkan oleh stres oksidatif dari makan bawang putih dan bawang bombai, yang melebihi kemampuan antioksidan sel," kata Burch.
"Kucing adalah salah satu spesies yang paling sensitif terhadap kerusakan ini karena aktivitas katalase yang rendah dan risiko tinggi cedera oksidatif sel darah merah," lanjut dia.
Gejala keracunan bawang putih biasanya terlihat dalam waktu 24 jam setelah makan, tetapi mungkin juga tertunda hingga tujuh hari.
Setelah kerusakan sel darah merah menjadi signifikan, Burch mengatakan, kucing dapat menunjukkan kelesuan, keengganan makan, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung, serta gangguan lain pada mata hingga kulit.
Sementara cokelat mungkin memiliki manfaat kesehatan bagi manusia, namun makanan ini adalah racun yang terkenal untuk kucing.
Burch mengungkapkan, kebanyakan kucing tidak menyukai makanan manis, jadi kucing juga mungkin tidak akan mencari cokelat.
"Zat yang ditemukan dalam cokelat yang beracun bagi anjing dan kucing disebut methylxanthines," ungkap Burch.
Menurut dia, jika kucing menelan zat-zat ini maka akan menyebabkan muntah, diare, peningkatan suhu tubuh, tremor otot, irama jantung abnormal, hingga sakit perut.
Baca juga: Mungkinkah Kucing Mengalami Sunburn?
Jadi, sebaiknya jangan mencoba-coba memberikan cokelat pada kucing. Bahkan, sedikit saja bisa membuat kucing sakit parah.
Kucing mungkin suka meminum susu dari piring, tetapi itu tidak berarti baik untuk kucing.
Sebab, menurut Burch, kucing sebenarnya tidak toleran laktosa. Jadi, kucing tidak boleh minum susu, keju, yogurt, atau produk susu lainnya.
Arndt pun menambahkan, kucing dapat menikmati rasa produk susu, anak kucing kehilangan kemampuan untuk mencerna laktosa segera setelah disapih dari induknya.
Laktosa yang tidak tercerna menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus kucing dan menimbulkan diare.
Maka kita harus berhati-hati dengan makanan mengandung susu yang diformulasikan dengan laktosa rendah, karena masih dapat menyebabkan sakit perut.
Kucing tidak boleh memakan daging mentah atau telur mentah karena risiko tinggi terhdap penyakit bawaan makanan.