Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 17/10/2022, 08:11 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan kucing mungkin kerap rewel terhadap makanan, tetapi itu tidak berarti kucing akan selalu dapat terhindar dari makanan yang buruk.

"Hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa semua makanan hewan peliharaan dirancang untuk menjadi makanan bergizi lengkap."

"Jadi tidak perlu lagi dilengkapi dengan camilan atau makanan tambahan," ujar Direktur Medis Animal Medical Center of Mid-America, Travis Arndt, DVM.

"Sistem pencernaan kucing dan anak kucing juga lebih memilih makanan yang stabil dari makanan yang sama setiap hari," sambung dia.

Baca juga: Selamat Hari Kucing Sedunia!

Nah, berikut ini adalah sejumlah makanan yang tidak boleh diberikan kepada kucing karena bisa menjadi beracun dan berbahaya.

1. Tuna kaleng

Seorang dokter hewan, Michelle Burch, DVM mengatakan, tuna kaleng kurang dari 10 persen dari total asupan makanannya, itu tidak masalah.

Tapi lebih dari itu, kucing bisa berakhir dengan kekurangan gizi karena kebutuhan vitamin, mineral, dan kalsium yang penting tidak ditemukan pada ikan tuna.

Selain itu, daging tuna, terutama tuna merah, dapat menyebabkan kekurangan tiamin yang menyebabkan gejala neurologis.

Tiamin adalah vitamin B1 yang berperan dalam penggunaan karbohidrat menjadi sumber energi, dan juga membantu menjaga fungsi saraf agar tetap baik.

Gejala neurologis tersebut antara lain ketumpulan mental, inkoordinasi, kebutaan, kemiringan kepala, gerakan mata yang tidak normal, dan kejang.

"Apabila kucing tidak dievaluasi dan diobati segera, maka kekurangan tiamin dapat menyebabkan kematian," kata dia.

Dia juga menambahkan bahwa memberi makan ikan tuna dalam jumlah besar kepada kucing dapat sangat meningkatkan risiko terkena pankreatitis, pendarahan, dan penyakit saluran kemih bagian bawah.

Baca juga: 4 Cara agar Kucing Mau Lebih Banyak Minum

Gejala penyakit saluran kemih bagian bawah termasuk darah dalam urin, mengejan untuk buang air kecil, dan sakit perut.

2. Bawang putih dan bawang bombai

Kucing memang menyukai makanan yang gurih, tetapi kucing tidak boleh diberi apa pun yang dimasak dengan bawang putih dan bawang bombai.

Bahan-bahan ini menyebabkan anemia hemolitik, menjadikannya tinggi dalam daftar makanan beracun bagi kucing yang harus dihindari.

"Kerusakan sel darah merah disebabkan oleh stres oksidatif dari makan bawang putih dan bawang bombai, yang melebihi kemampuan antioksidan sel," kata Burch.

"Kucing adalah salah satu spesies yang paling sensitif terhadap kerusakan ini karena aktivitas katalase yang rendah dan risiko tinggi cedera oksidatif sel darah merah," lanjut dia.

Gejala keracunan bawang putih biasanya terlihat dalam waktu 24 jam setelah makan, tetapi mungkin juga tertunda hingga tujuh hari.

Setelah kerusakan sel darah merah menjadi signifikan, Burch mengatakan, kucing dapat menunjukkan kelesuan, keengganan makan, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung, serta gangguan lain pada mata hingga kulit.

3. Cokelat

Sementara cokelat mungkin memiliki manfaat kesehatan bagi manusia, namun makanan ini adalah racun yang terkenal untuk kucing.

Burch mengungkapkan, kebanyakan kucing tidak menyukai makanan manis, jadi kucing juga mungkin tidak akan mencari cokelat.

"Zat yang ditemukan dalam cokelat yang beracun bagi anjing dan kucing disebut methylxanthines," ungkap Burch.

Menurut dia, jika kucing menelan zat-zat ini maka akan menyebabkan muntah, diare, peningkatan suhu tubuh, tremor otot, irama jantung abnormal, hingga sakit perut.

Baca juga: Mungkinkah Kucing Mengalami Sunburn?

Jadi, sebaiknya jangan mencoba-coba memberikan cokelat pada kucing. Bahkan, sedikit saja bisa membuat kucing sakit parah.

4. Produk susu

Kucing mungkin suka meminum susu dari piring, tetapi itu tidak berarti baik untuk kucing.

Sebab, menurut  Burch, kucing sebenarnya tidak toleran laktosa. Jadi, kucing tidak boleh minum susu, keju, yogurt, atau produk susu lainnya.

Arndt pun menambahkan, kucing dapat menikmati rasa produk susu, anak kucing kehilangan kemampuan untuk mencerna laktosa segera setelah disapih dari induknya.

Laktosa yang tidak tercerna menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus kucing dan menimbulkan diare.

Maka kita harus berhati-hati dengan makanan mengandung susu yang diformulasikan dengan laktosa rendah, karena masih dapat menyebabkan sakit perut.

5. Daging dan telur mentah

Kucing tidak boleh memakan daging mentah atau telur mentah karena risiko tinggi terhdap penyakit bawaan makanan.

"Jika kucing mengonsumsi makanan ini, kucing berisiko lebih tinggi tertular salmonella atau E. coli," kata Burch.

"Penyakit bawaan makanan ini juga dapat menyebar dari kucing ke manusia, terutama jika kita memiliki sistem kekebalan yang terganggu dengan gejala muntah, lesu, dan diare," tambah dia.

6. Adonan ragi mentah

Adonan mentah apa pun yang mengandung ragi berpotensi sangat berbahaya bagi kucing.

"Karena adonan akan menyebabkan distensi (pembengkakan) perut yang parah dan juga menghasilkan alkohol yang pada dasarnya membuat kucing mabuk," kata Burch.

Baca juga: Bagaimana Merawat Kucing yang Sudah Tua?

Dia juga mengatakan, setelah makan adonan ragi mentah, kucing akan mengalamj beberapa gejala yang meliputi muntah, diare, gemetar, disorientasi, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian.

7. Makanan anjing

Kucing dan anjing mungkin sahabat, tetapi keduanya tidak boleh berbagi mangkuk makanan yang sama.

"Makanan anjing yang secara tidak sengaja dimakan untuk sekali makan mungkin tidak beracun bagi kucing."

"Tetapi jika kucing mengonsumsinya untuk waktu yang lama, maka akan ada efek sampingnya," tutur Burch.

Untuk diketahui, makanan kucing diformulasikan memiliki jumlah vitamin A, taurin, asam arakidonat, dan protein yang lebih tinggi daripada makanan anjing.

Kekurangan taurin pada kucing dapat menyebabkan masalah parah seperti penyakit jantung, kelainan pengelihatan, dan masalah gigi.

"Gejala penyakit jantung yang terkait dengan defisiensi taurin dapat mencakup peningkatan gangguan pernapasan, penurunan tingkat aktivitas, batuk, atau kematian mendadak," csebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com