KOMPAS.com - Ketika melamar kerja, faktor yang membuat seseorang lebih mungkin diterima tak sekadar hard dan soft skill saja.
Ada beberapa faktor lain yang membuat pelamar kerja lebih disukai oleh HRD perusahaan.
Ketika HRD melirik lamaran kerja kita, tentu peluang kita untuk dipanggil untuk wawancara kerja akan lebih besar, yang pada akhirnya membuat kita lebih mungkin mendapatkan pekerjaan impian.
Training Manager JobStreet, Guyub Pranandhono membagikan beberapa hal yang menjadi perhatian HRD ketika menerima lamaran kerja, di antaranya:
Pastikan semua nomor telepon dan email yang kita cantumkan pada Curriculum Vitae (CV) atau formulir lamaran lainnya valid dan mudah dihubungi.
Meski terdengar sepele, namun ternyata masih banyak yang belum menerapkannya.
Hal ini tentu juga dapat merugikan pelamar kerja jika ternyata lamarannya memenuhi kualifikasi perusahaan.
"Saya sering menemui kandidat melamar pekerjaan ketika ditelepon tulalit. Itu painful. Ujung-ujungnya teman-teman sendiri yang rugi tidak ditelepon untuk wawancara," kata Guyub dalam Virtual Career Fair, belum lama ini.
Baca juga: Hindari, Melamar Kerja untuk Lebih dari 1 Posisi di 1 Perusahaan
Ketika pihak HRD menghubungi kita untuk menjadwalkan wawancara kerja, pastikan meresponsnya dengan baik.
Setidaknya, kata Guyub, kita mengingat posisi yang dilamar.
"Jangan sampai ketika diberi undangan interview, "siapa ya?" "PT apa ya?" "posisi apa ya yang saya lamar?", itu tidak profesional walaupun memang apply ke banyak perusahaan," ujarnya.
Itulah mengapa kita disarankan untuk selalu memilih posisi sesuai kemampuan kita dan tidak melamar pekerjaan pada posisi yang terlalu beragam.
Terlalu banyak mengirimkan lamaran kerja ke berbagai posisi rentan membuat kita lupa dengan posisi yang dilamar.
Baca juga: Pertimbangkan 8 Hal Ini Sebelum Melamar Kerja di Perusahaan Startup
Beberapa pelamar kerja tidak menghadiri jadwal wawancara kerja tanpa konfirmasi.
Hal ini sangat tidak disukai oleh perusahaan.