Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan, 4 Hal yang Terjadi Saat Menjalani Diet Ketat

Kompas.com - 10/08/2021, 12:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Diet ekstrem atau diet ketat memang bisa membantu kita meraih hasil yang diinginkan dalam waktu singkat. Namun, diet ekstrem sering kali tak baik bagi kesehatan.

Cara menurunkan berat badan yang baik adalah dengan membiasakan diri menjalani pola hidup sehat, tak hanya lewat makanan dan minuman yang diasup tetapi juga dipadukan dengan rutinitas positif lainnya.

Meski bisa membuat angka timbangan kita turun dengan cepat, diet ekstrem juga berisiko membuat pelakunya merasa lemas, suasana hati mudah berubah, mual, hingga merasakan sakit.

Tak hanya itu, dampak diet ekstrem dalam jangka panjang termasuk berat badan yang kembali ke asal. Tentu kita tak mau hal itu terjadi, kan?

Melansir US News & World Record, berikut beberapa dampak diet ketat yang dapat terjadi pada tubuh kita:

1. Dehidrasi

Kesuksesan instan dari diet ekstrem sebetulnya hanya ilusi.

Sebab, menurut spesialis penyakit dalam dan spesialis obesitas dari Comprehensive Weight Control Center, Weill Cornell Medicine di New York City, Dr Louis J Aronne, berat badan yang hilang tersebut cenderung berasal dari berat air, bukan lemak.

Penyebabnya, ketika kita membatasi kalori, karbohidrat atau keduanya, sumber energi pertama yang akan dibakar oleh tubuh adalah glikogen.

Glikogen adalah bentuk karbohidrat yang disimpan di hati dan otot, dan 3 gram air melekat pada setiap gram karbohidrat.

Jadi, saat tubuh kita membakar semua glikogen, air tersebut akan ikut keluar dari tubuh.

"Jadi banyak orang yang melakukan diet singkat kemudian berakhir dengan kehilangan banyak air dan dehidrasi," ujarnya.

Beberapa gejala yang mengikuti antara lain sakit kepala, lelah, dan pusing.

Baca juga: 9 Tanda Dehidrasi yang Tidak Boleh Diabaikan

2. Gula darah tak terkontrol

Bergantung pada jenis dietnya, kita mungkin tidak akan mendapatkan asupan gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan serat yang stabil sepanjang hari untuk menjaga kadar gula darah dan insulin tetap stabil.

Jika mengikuti diet detoks atau pembersihan, misalnya, asupan jus tinggi gula dan rendah serat secar teratur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang kemudian turun dengan cepat.

Kondisi ini bisa menyebabkan kita merasa sangat lapar beberapa jam kemudian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com