Dengan memeriksa anak remaja, itu dapat menunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah orangtua yang benar-benar peduli.
Tetap terhubung dengan orangtua juga mengingatkan anak remaja bahwa selalu ada seseorang di sana untuk mereka ketika mereka siap untuk berbicara atau bahkan membutuhkan bahu untuk menangis.
Baca juga: 6 Teknik Relaksasi bagi Anak Pra-remaja untuk Melepas Stres
2. Tidak mengabaikan emosi mereka
Meskipun situasi yang dialami anak-anak mungkin tidak tampak penting dalam skema besar, mereka perlu diberi tahu bahwa apa yang mereka rasakan adalah benar.
Menurut CNN, orangtua benar-benar tidak tahu tentang semua yang dihadapi anak remajanya.
Oleh karena itu, kita harus bersedia bekerja melalui tahap emosional yang sulit dengan anak remaja.
Sehingga, ketika mereka mulai mengalami emosi seperti kesepian, kita dapat tetap mendukung anak remaja dan mengabaikan emosi yang mereka miliki.
Baca juga: Kesepian pada Remaja dan Cara Mengatasinya
3. Bantu mengidentifikasi emosi mereka
Tidak seorang pun ingin diberi tahu bagaimana perasaannya atau mengapa mereka harus merasakan sesuatu.
Meskipun remaja sedang dalam perjalanan menuju dewasa, perlu diingat bahwa pada akhirnya mereka masih anak-anak. Ini berarti bahwa emosi besar yang mereka alami mungkin tidak sepenuhnya mereka pahami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.