“Sejarah, temanku,” kata Barshim, menjabat tangan Tamberi, memberikan contoh pentingnya sportivitas sekaligus persahabatan yang membuat haru penonton dunia.
Ruby Tui, pemain rugby wanita asal Selandia Baru mencontohkan sikap terpuji ketika diwawancara usai melakoni pertandingan perempat final.
Ia bertanding melawan tim rugby ROC (Rusia), yang berhasil dikalahkan dengan skor 36-0, angka yang fantastis.
Dibandingkan merendahkan lawannya yang kalah, ia memberi selamat kepada tim ROC atas performa mereka di lapangan.
Baca juga: Melirik Arloji yang Dipakai Atlet dan Staf Olimpiade Tokyo
Menurut dia, pertandingan berjalan sangat alot, karena lawannya bermain begitu baik dan tangguh.
Simone Biles, pesenam lantai Amerika Serikat, dijagokan dalam semua nomor yang diikutinya di Tokyo.
Ia juga berstatus sebagai atlet gimastik paling berprestasi dengan berbagai pencapaiannya sebelumnya.
Maka dari itu, dunia terkejut ketika ia memutuskan mundur dari pertandingan karena gangguan psikologis yang dialaminya.
Biles mengalami twisties, gangguan mental yang membuatnya tak bisa fokus dan mengontrol gerak tubuhnya sehingga berisiko bagi dirinya.
Baca juga: Mengenal Twisties, Gangguan Psikologis Simone Biles Saat Olimpiade
Sikapnya ini menuai berbagai dukungan sekaligus kritik, mengingat pentingnya momen tersebut.
Namun gadis berkulit hitam ini membuktikan kesehatan mental dan keselamatan diri jauh lebih penting dibandingkan medali emas olimpiade.
Atlet lompat indah Inggris, Tom Daley menjadi buah bibir selama olimpiade bukan hanya karena raihan prestasinya.
Peraih medali emas sinkronisasi menara 10 meter ini jadi pembicaraan karena hobinya yakni merajut yang kerap dilakoninya di sela-sela pertandingan di Tokyo.
Baca juga: Peraih Medali Emas Tom Daley Pun Nonton Laga Olimpiade Sambil Merajut
Merajut umumnya jadi hobi perempuan, bukan pria berotot dan gagah seperti ayah satu anak ini.
Namun Tom menunjukkan kebanggannya pada hobinya sekaligus mendukung berbagai isu penting yang masih sensitif bagi banyak orang termasuk keseteraan gender dan dukungan pada LGBTQ+.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.