KOMPAS.com - Obesitas salah satu sisi dari beban ganda kekurangan gizi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk sejumlah penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Menurut Mayo Clinic, obesitas adalah penyakit kompleks yang melibatkan jumlah lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas bukan hanya masalah penampilan. Ini jelas merupakan masalah medis.
Ada banyak alasan mengapa beberapa orang sulit menghindari obesitas. Biasanya, ini merupakan kombinasi faktor bawaan, faktor lingkungan dan pola makan, hingga tingkat aktivitas fisik.
Obesitas dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (BMI) dan lingkar pinggang. Caranya dapat dibaca pada tautan berikut.
Baca juga: 2 Cara Mudah Ukur Berat Badan Ideal
Namun selain itu, ciri-ciri obesitas pada dewasa juga dapat dikenali dari tanda berikut, seperti melansir Verywell Health:
Baca juga: Kaitan Obesitas dengan Gairah Seks Menurun, Sudah Tahu?
Selain gejala obesitas primer, obesitas juga dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan serius. Banyak di antaranya mungkin tidak mudah diidentifikasi pada fase awal penyakit.
Komplikasi kesehatan serius yang mungkin terjadi akibat obesitas meliputi:
Baca juga: Tidak Hanya Gaya Hidup, 9 Hal Ini Juga Bisa Menyebabkan Obesitas
Tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati.
Jika kita berisiko obesitas, misalnya saat ini mengalami kelebihan berat badan atau pada berat badan yang sehat sekalipun, cobalah melakukan langkah-langkah mencegah obesitas demi menurunkan risiko menderita sejumlah masalah kesehatan terkait.
Usahakan melakukan 150-300 menit aktivitas intensitas sedang setiap minggunya untuk mencegah penambahan berat badan. Aktivitas fisik yang cukup intens termasuk jalan cepat dan berenang.
Fokus pada makanan rendah kalori dan padat nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindari lemak jenuh dan batasi makanan manis dan alkohol.
Makanlah tiga kali sehari secara teratur dan batasi ngemil makanan tak sehat.
Kita masih bisa menikmati sejumlah kecil makanan tinggi lemak dan tinggi kalori, tapi pastikan tidak terlalu sering. Pilihlah makanan yang membantu mencapai target berat badan yang sehat.
Cobalah mengidentifikasi situasi yang memicu kita makan di luar kendali. Ini bisa dilakukan dengan cara seperti dengan membuat jurnal dan menuliskan apa saja yang kita makan, berapa banyak, kapan kita makan, bagaimana perasaan kita, hingga seberapa lapar.
Setelah itu, cobalah merencanakan strategi untuk menangani situasi tersebut yang pada akhirnya dapat mengendalikan perilaku makan sehat.
Baca juga: Atur Berat Badan dengan Membuat Jurnal Makanan
Seseorang yang menimbang berat badan setidaknya sekali seminggu lebih berhasil dalam menjaga berat badan berlebih. Sebab, kita berhasil mendeteksi adanya kenaikan berat badan sebelum angkanya terlanjur berlebih.
Cobalah berpegang teguh pada rencana berat badan sehat selama seminggu, di akhir pekan, dan ketika hari libur. Mencoba konsisten menjalankan pola hidup sehat sebanyak mungkin dapat meningkatkan peluang kita untuk mendapatkan kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: 7 Cara Mudah Turunkan Berat Badan, Terbukti Secara Ilmiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.