Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2021, 17:10 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

Setelah produksi Nautilus 5711 model baja dihentikan Patek, harga jam ini di pasar sekunder atau pasar gelap mencapai dua kali lipat dari harga resmi jam tangan 5711/1R model emas 18 karat.

Perlu diketahui, harga resmi 5711 model emas berada di kisaran 54.000 dollar AS atau lebih kurang Rp 777 juta.

Artinya, nilai Nautilus 5711 model baja --yang notabene dua kali lipat dari model emas-- saat ini setidaknya mencapai Rp 1,5 miliar.

Barangkali kita juga masih mengingat Nautilus ref 5711-1A/014 dial hijau yang menggegerkan penggemar jam akhir Juli lalu lantaran jam itu dilelang dalam kondisi masih disegel plastik bawaan pabrik.

Sebagai catatan, sejak 2017 Patek sudah meminta seluruh dealer atau toko resmi untuk tidak memasok jam tangan Patek yang dibungkus plastik atau disegel kepada konsumen.

Bagaimana ceritanya Nautilus hijau yang bermasalah itu bisa masuk pelelangan? Entahlah, sebab Patek masih mencari tahu siapa pemasok jam tangan tersebut.

Satu yang pasti, dalam acara lelang yang dihelat Antiquorum di Monaco, jam berbahan baja itu dilepas seharga 377.468 dollar AS atau setara Rp 5,4 miliar --belum termasuk biaya tambahan sebesar 25 persen.

Baca juga: Kejutan, Patek Philippe Nautilus Hijau Bersegel Plastik Terjual Rp 5 Miliar

Jadi, mengapa jam tangan dari material baja dihargai begitu tinggi?

Pada dasarnya kelangkaan sebuah produk tergantung dari penawaran produsen dan permintaan konsumen.

Namun dalam kasus ini, jam tangannya sendiri yang memang langka, bukan bahan yang digunakan untuk membuat jam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Hypebeast
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com