Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2021, 12:21 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mimpi adalah kejadian yang agak misterius dalam hidup kita. Kadang mimpi seperti bunga tidur saja, namun kita bisa juga mendapat mimpi yang terasa begitu nyata sehingga bertanya-tanya apa artinya.

Sering muncul keinginan untuk bisa mengendalikan mimpi yang begitu nyata. Bahkan hal ini menjadi salah satu obyek penelitian guna mencari tahu benarkah kita dapat mengendalikan mimpi nyata atau lucid dream?

“Definisi dasar dari lucid dream adalah kondisi saat kita bemimpi, namun menyadari bahwa kita sedang bermimpi,” kata Alicia Roth, PhD, spesialis yang menangani gangguan tidur.

Menariknya, berbagai penelitian memperkirakan sekitar setengah dari populasi dunia pernah mengalami lucid dream.

Bahkan ada orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan untuk mengendalikan atau memanipulasi mimpi mereka. Bagian inilah yang berusaha dipecahkan dan dipelajari.

Baca juga: Pemicu Hadirnya Vivid Dream, Mimpi yang Terasa Nyata

“Penelitian tentang lucid dream sebagian besar bergantung pada laporan diri orang yang bermimpi. Ada beberapa cara objektif untuk mengukur lucid dream,” tambah Dr. Roth.

“Apakah itu lucid dream, mimpi biasa atau mimpi buruk, itu adalah hal yang sangat sulit untuk diukur secara objektif,” lanjutnya.

“Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengetahui kapan seseorang berada dalam tidur REM atau tidur dengan gerak mata cepat,"

"Jika diamati dengan polisomnogram atau pemindai MRI, kita dapat melihat perubahan otak. Tetapi kami bahkan tidak dapat mengetahui dengan tepat kapan orang benar-benar bermimpi.”

Baca juga: Posisi Tidur dengan Tangan di Dada Sebabkan Mimpi Buruk?

Apa yang menyebabkan terjadinya lucid dream?

Dr. Roth mengungkapkan bahwa untuk mencari tahu persis bagaimana lucid dream terjadi adalah pekerjaan rumit karena datanya masih tergolong kurang.

Tapi lucid dream kebanyakan terjadi selama tidur REM, saat mimpi kita yang paling jelas terjadi, dan ini adalah waktu yang sangat aktif untuk otak kita.

Jika kita melakukan sleep study, otak kita selama tidur REM sangat mirip dengan aktivitas saat kita bangun.

Ada kemungkinan gangguan tidur, terutama yang memengaruhi tidur REM, mempengaruhi frekuensi lucid dream.

Sebuah studi menemukan pasien dengan narkolepsi memiliki frekuensi lucid dream yang lebih tinggi daripada pasien lain yang normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com