“Mungkin nggak penting buat kalian, tapi ini penting nih buat BPOM. Jadi, jika nanti ditemukan bahan yang gak ada dalam BPOM, nanti BPOM tinggal mengecek nomor batch dan masa kadaluarsanya,” kata dr. Richard.
“Jadi, kalau nggak ada satu atau malah enam hal ini, sudah pasti krim itu abal-abal,” tambahnya.
Selain enam hal di atas, dr. Richard juga mengingatkan kita untuk mewaspadai krim racikan berbahaya dalam video berbeda.
Menurut dr. Richard, krim racikan itu sebenarnya tidak bermasalah jika memiliki beberapa syarat tertentu.
Selain itu, krim racikan itu terkadang diperlukan oleh dokter jika ingin memberikan suatu kandungan yang tidak ada dalam BPOM.
“Ini penting, terutama dalam kasus jerawat. Kita bisa kasih dia produk dengan tea tree oil yang aman dan ada dalam BPOM. Tapi bagaimana kalau tidak cukup buat dia? Tidak bisa menyembuhkan dia?"
"Terpaksa saya kasih antibiotik atau hidrokuinon yang nggak ada dalam BPOM lewat racikan. Selain itu, masalah kulit seseorang berbeda-beda, jadi terkadang butuh racikan,” kata dr. Richard dalam video yang diunggah pada 28 Juli 2020 itu.
Baca juga: Efek Buruk Krim Kulit Abal-abal Tak Muncul Seketika
Namun, tentu saja krim racikan pun tidak boleh sembarangan. Berikut empat syarat yang harus diperhatikan soal krim racikan.
Racikan hanya boleh diresepkan dokter
Menurut dr. Richard, krim racikan hanya boleh dibuat setelah diresepkan oleh dokter. Tapi, dokter tidak boleh meracik, membuat, apalagi menjual obat sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.