Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Bagian Busana dengan Kisah Unik yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Kompas.com - 17/08/2021, 18:32 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengenakan satu set pakaian dan celana sepertinya sudah menjadi suatu kebutuhan setiap harinya.

Tapi, tahukah bahwa ada beberapa fungsi rahasia dari apa yang kita kenakan, baik pakaian maupun celana, yang mungkin belum pernah kita ketahui?

Nah, berikut adalah beberapa hal dari pakaian atau celana sehari-hari yang mungkin belum kita ketahui sejarah dan manfaatnya, seperti dilansir dari laman Reader's Digest berikut ini.

1. Saku kecil di celana jins

Ilustrasi celana jeans dengan kantong kecil untuk jam sakushutterstock Ilustrasi celana jeans dengan kantong kecil untuk jam saku
Celana jins generasi pertama sebenarnya hanya memiliki empat saku yakni satu di belakang, dua di depan, dan satu saku kecil di depan.

"Ketika orang pertama kali mulai memakai celana jeans, saku kecil dibuat untuk menyimpan jam saku karena waktu itu jam tangan belum populer," tulis blog Levi Strauss.

Dengan berkembangnya zaman, sekarang kita terbiasa memakai jam tangan dan melihat jam lewat smartphone, sehingga sebenarnya kita sudah tidak membutuhkan saku kecil itu.

Baca juga: Mengapa Selalu Ada Saku Kecil di Celana Jins?

2. Loop di belakang kemeja

Loop kemejashutterstock Loop kemeja
Kemeja yang sering dikenakan oleh para pria pasti memiliki loop atau lingkaran kecil di belakang kemeja, tepat di bawah kerah. Lalu, apakah kegunaan dari loop itu?

Pada 1960-an, merek pakaian pria, GANT, menyebutnya "loop loker". Sebagai bagian dari budaya perguruan tinggi Ivy League, siswa menggunakan loop untuk menggantung kemeja mereka di loker dan menjaganya agar tidak kusut.

3. Awal mula dasi

Ilustrasi dasiShutterstock Ilustrasi dasi
Bicara soal dasi, pertama kali pria mulai berdandan dengan aksesori leher ini adalah pada abad ke-17.

Saat itu, Raja Louis XIV terinspirasi oleh seragam tentara Kroasia dan meminta tentara Prancis memakainya sebagai lambang resmi.

Tak lama kemudian, dasi pun menjadi simbol untuk pria kelas atas di seluruh Eropa.

Baca juga: Simpul Dasi Keren, Mampu Menambah Kharisma Pria

4. Paku keling di saku jins

Ilustrasi celana jeans.PIXABAY/PUBLIC DOMAIN PICTURES Ilustrasi celana jeans.
Logam-logam aku keling di sekitar saku jins kita memiliki fungsi tersendiri yang awalnya populer digunakan para pekerja pada abad ke-19.

Setelah hari yang panjang dan pemakaian yang lama, jins akan mudah kusut dan robek di sudut-sudut saku belakang.

Saat itulah seorang imigran Latvia, Jacob Davis, bermitra dengan Levi Strauss menggunakan paku keling guna memperkuat saku jeans.

Baca juga: Jeans, 144 Tahun Sejak Kelahirannya

5. Logo olahraga pertama

Ilustrasi Lacosteshutterstock Ilustrasi Lacoste
Kita mungkin telah mengenal logo olahraga seperti swoosh atau tanda centang khas milik Nike yang membuat kita merasa seperti seorang atlet sejati.

Namun, faktanya, logo olahraga pertama dari hasil karya desainer adalah buaya kecil yang dipasang di setiap kaos polo Lacoste.

Salah satu pemain tenis top dunia, René Lacoste dari Prancis, memiliki julukan "buaya" dan menyulam sketsa hewan di blazernya.

Setelah pensiun sebagai atlet, dia memulai perusahaannya dan Lacoste dicap sebagai simbol status olahragawan yang kompeten.

6. Patch di ransel

Ornamen wajik pada tas ranselAmazon/Reader's Diggest Ornamen wajik pada tas ransel
Patch atau tambalan terlihat keren pada jins dan tas ransel. Tetapi, patch memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar menjadi trendi.

Patch kecil di ransel atau yang juga disebut "lash tab" itu dimaksudkan agar kita dapat mengikat barang-barang melaluinya, sehingga bisa ikut menggantung di punggung kita.

Misalnya, kita bisa menggantungkan sepasang sepatu atau kait pada botol air minum.

Baca juga: Hanya Dianggap Hiasan, Ini Fungsi Ornamen Wajik Pada Ransel

7. Ritsleting YKK

Risleting YKK di produk tasKOMPAS.com/Luthfia Ayu Azanella Risleting YKK di produk tas
Sekitar setengah dari semua ritsleting di dunia memiliki huruf "YKK" di atasnya.

YKK sendiri adalah singkatan dari Yoshida Kogyo Kabushikikaisha, sebuah perusahaan ritsleting yang didirikan di Tokyo pada tahun 1934. Saat ini, perusahaan tersebut membuat lebih dari tujuh miliar ritsleting setiap tahun.

Lain kali saat kita berpakaian, periksa kembali ritsleting celana untuk melihat apakah kita mengenakan salah satu merek ritsleting paling populer itu atau tidak.

Baca juga: Apa Arti Inisial YKK di Ritsleting, Penasaran?

8. Kancing di ujung kerah

Ilustrasi pria dengan kaos poloRostislav_Sedlacek Ilustrasi pria dengan kaos polo
Awalnya kemeja polo dipopulerkan oleh pemain polo yang harus berkuda dan membuat kerah mereka melambai-lambai. Kepakan kerah itu sangat tidak nyaman, serta mengganggu jalannya pertandingan.

Oleh sebab itu, kemeja polo kemudian ditambahkan kancing di ujung kerah agar kerah tidak melambai-lambai saat dipakai bermain.

Baca juga: Mengapa Pria Wajib Punya Kaos Polo?

9. Kancing pada kemeja pria dan wanita

Ilustrasi perempuan, topi, kacamata hitam dan sinar mataharishutterstock Ilustrasi perempuan, topi, kacamata hitam dan sinar matahari
Era Renaisans dan Victoria menciptakan prioritas bagaimana pakaian pria dan wanita dibuat.

Wanita sering mengenakan potongan rumit seperti korset, yang berarti bahwa wanita membutuhkan bantuan untuk berpakaian.

Salah satu teori mengapa kancing wanita berada di sebelah kiri dan kancing pria di sebelah kanan adalah karena desainer mungkin membuat agar pelayan lebih mudah mendandani wanita.

Sedangkan para pria dianggap bisa memakai pakaiannya sendiri tanpa perlu dibantu.

Masih sampai hari ini, wanita mengancingkan pakaian mereka dari kiri dan pria mengancingkan pakaian mereka di kanan.

Baca juga: Mengapa Letak Kancing Kemeja Wanita dan Pria Berbeda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com