Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Bahaya Terlalu Banyak Makanan Tinggi Gula Saat Isoman

Kompas.com - 18/08/2021, 11:44 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Tak hanya itu, penelitian lain juga mengungkapkan bahwa terlalu banyak konsumsi makanan tinggi gula dapat mengacaukan aktivasi sistem imun bawaan.

"Kadar gula tinggi merupakan lingkungan yang menyenangkan bagi virus untuk bertambah banyak atau bereplikasi," tambah Juwalita.

Selain memengaruhi sistem imun, pada jangka panjang kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula ternyata juga bisa berdampak pada kesehatan mental. Mengapa demikian?

Juwalita menjelaskan, kadar gula kita akan naik dengan cepat ketika mengonsumsi makanan tinggi gula. Namun, kadar gula darah tersebut juga akan turun dengan cepat.

Kondisi itulah yang dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang.

"Pada saat kita sedang isoman atau pandemi, hati-hati, kemungkinan besar juga akan berdampak pada kondisi psikologis kita. Jadi harus diseimbangkan kesehatan jasmani dan rohani kita," ucapnya.

Baca juga: 4 Cara Menambahkan Manis pada Secangkir Kopi, Tanpa Gula

Konsumsi makanan sehat dan seimbang

Menurut panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penting untuk menerapkan pola makan seimbang, yakni dengan memperbanyak konsumsi makanan segar dan minim olahan.

Hal itu dimaksudkan agar kita mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi dan sesuai kebutuhan.

Misalnya, cobalah mengonsumsi beras merah, beras cokelat atau umbi-umbian sebagai alternatif sumber karbohidrat.

Untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral, mengonsumsi jus buah tanpa gula tambahan juga bisa menjadi opsi. Pastikan mengonsumsinya dari sumber alami.

"Ketika ingin mengonsumsi makanan atau minuman dalam kemasan, pastikan apa yang kita konsumsi tidak mengandung tambahan-tambahan, terutama gula tambahan," ucap Juwalita.

Pasien Covid-19 juga kerap mengalami gangguan penciuman (68-85 persen) dan pengecapan (71-88 persen). Kondisi tersebut sering kali memengaruhi keinginan makan seseorang.

Ketika napsu makan hilang, orang tersebut berpotensi kekurangan gizi.

Jadi, jika menghadapi kondisi tersebut, penting untuk mencoba melakukan modifikasi makanan, misalnya dengan mengonsumsi makanan yang lembut dan cair dengan kandungan gizi yang seimbang.

Misalnya, memadukan oat, susu rendah lemak, selai kacang, dan pisang atau mengonsumsi bubur kacang hijau tanpa santan.

"Bubur kacang hijau protein dan seratnya baik, ada folat B6 dan magnesium juga," ucap Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang Banten itu.

Baca juga: Waspadai, 6 Makanan/Minuman Sehat yang Mengandung Banyak Gula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com