Untuk mengatasinya, meskipun menjaga jadwal tidur sama setiap harinya adalah hal yang sulit, penting untuk berupaya tidur dan bangun di waktu yang sama secara rutin.
Setidaknya, dengan melakukan ini kita akan mengurangi frekuensi sakit kepala.
Baca juga: 10 Cara Cepat Tidur yang Sederhana dan Ampuh
Kafein dapat menyebabkan vasokonstriksi di pembuluh darah. Artinya, membuat pembuluh darah menjadi lebih sempit.
Jika kita minum kopi atau minuman berkafein lainnya setiap hari, tubuh akan terbiasa dengan rutinitas tersebut.
Ketika pada satu hari kita menghentikannya, pembuluh darah tidak menyempit dan bisa meneybabkan sakit kepala terus-menerus.
Ini sesungguhnya bisa jadi lingkaran setan. Sebab, setiap mengalami sakit kepala kita meneguk kembali kafein untuk menemukan kelegaan dan semakin memperdalam kebutuhan kita terhadap kafein.
Jumlah konsumsi aman kafein untuk orang dewasa adalah hingga 400 mm per hari atau sekitar empat cangkir kopi. Namun, toleransi kafein setiap orang berbeda.
Untuk mengatasinya, kita mungkin tak bisa menghindari kafein. Sebagai gantinya, cobalah menjaga konsumsinya dalam jumlah moderat, misalnya maksimal dua cangkir per hari, untuk menjaga sakit kepala penarikan ketika tidak meminumnya.
Baca juga: Pecinta Kafein, Sudah Tahu Bahaya Minum Kopi Berlebihan?
Mengonsumsi obat sakit kepala secara berlebihan berpotensi menjadi bumerang.
Terkadang, menurut Hutchinson, obat yang kita minum malah memberi dampak sebaliknya.
Selain itu, kafein dalam beberapa obat sakit kepala dapat menyebabkan sakit kepala penarikan yang dapat memperparah efeknya.
Terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan sakit kepala dapat menyebabkan sakit kepala rebound.
Untuk mengatasinya, cobalah menghentikan konsumsi obat sakit kepala tersebut selama sehari atau batasi asupannya secara drastis.
Lebih baik jika kita bisa melalui satu hari tanpa sakit kepala tanpa harus meminum obat tersebut.
Baca juga: 7 Obat Sakit Kepala Alami yang Bisa Dijajal di Rumah
Ketika mencari informasi tentang penyebab sakit kepala terus-menerus, kita mungkin menemukan penyebabnya adalah tumor otak.
Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di otak dan mereka bisa bersifat kanker atau jinak.
Namun, ini adalah penyebab langka. Jadi, kemungkinan penyebab sakit kepala terus-menerus yang kita rasakan bukanlah kondisi ini.
Jika kita memiliki pola sakit kepala terus-menerus yang beralngsung selama berbulan-bulan dan tidak kunjung sembuh, biasanya itu bukan tanda bahaya.
Tetapi, jika sakit kepala itu adalah hal baru dan paling parah yang pernah kita alami atau memburuk dari waktu ke waktu, itu bisa jadi merupakan tanda perlunya dilakukan pemindaian otak.
Jika ragu menentukan penyebab sakit kepala terus-menerus yang kita rasakan, ada baiknya berdiskusi dengan dokter untuk menemukan penyebab dan solusi yang tepat.
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kanker dan Tumor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.