Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2021, 22:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tetapi, jika perilaku itu mendadak berubah, artinya ada sesuatu yang salah.

“Jika ingin anjing memercayai kita, penting untuk mempelajari bahasa tubuh anjing sehingga kita dapat memahami kapan anjing menginginkan interaksi fisik dan kapan anjing tidak menginginkannya,” kata Lockhart.

Ia merekomendasikan kita untuk berlatih "consent petting." Artinya, elus anjing hanya jika hewan ini tidak menjauh saat kita dekati.

Jika anjing mendekati kita, elus selama tiga detik, lalu lihat reaksinya.

Jika anjing mencondongkan tubuh atau menubruk tangan kita, teruslah mengelusnya.

Sebaliknya, jika anjing menjilat dengan cepat, memalingkan muka, atau menguap, menandakan anjing tidak ingin dielus lagi.

Baca juga: 4 Pertimbangan Utama Bila Ingin Memelihara Anjing

“Semakin kita mendengarkan apa yang dikatakan anjing lewat tubuhnya, semakin erat kepercayaan yang kita bangun dengannya,” ujar Lockhart.

Mengibaskan ekor

Banyak yang mengatakan, mengibaskan ekor berarti anjing bahagia.

Padahal, sekelompok peneliti asal Italia menyimpulkan dalam sebuah studi tahun 2007, arah kibasan ekor anjing dapat mengungkapkan emosi yang dirasakan.

Umumnya, kibasan ke kanan adalah tanda emosi positif, dan kibasan ke kiri menunjukkan emosi negatif.

Jadi, jika anjing mengibaskan ekornya ke kanan saat melihat kita, berarti kita ada dalam daftar hal favoritnya.

Mengikuti kita

Hasil dari sebuah studi pada tahun 2013 silam menunjukkan, anjing yang memiliki ikatan kuat dengan pemilliknya memiliki ikatan layaknya anak dan orangtua.

Anjing akan melihat pada pemiliknya saat merasa tidak yakin.

Baca juga: 11 Cara Anjing Menunjukkan Rasa Cintanya

Lalu, anjing juga akan lebih senang untuk menjelajahi suatu tempat bersama pemiliknya dibandingkan dengan orang asing.

Bahkan, anjing meniru emosi pemiliknya. Misalnya, terlihat cemas saat pemiliknya juga cemas dan terlihat tenang saat pemiliknya juga tenang.

Namun, Lockhart juga mengingatkan, hal ini mungkin saja bukan tanda kepercayaan, namun tanda kenyamanan dan keakraban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com