Tetapi, jika perilaku itu mendadak berubah, artinya ada sesuatu yang salah.
“Jika ingin anjing memercayai kita, penting untuk mempelajari bahasa tubuh anjing sehingga kita dapat memahami kapan anjing menginginkan interaksi fisik dan kapan anjing tidak menginginkannya,” kata Lockhart.
Ia merekomendasikan kita untuk berlatih "consent petting." Artinya, elus anjing hanya jika hewan ini tidak menjauh saat kita dekati.
Jika anjing mendekati kita, elus selama tiga detik, lalu lihat reaksinya.
Jika anjing mencondongkan tubuh atau menubruk tangan kita, teruslah mengelusnya.
Sebaliknya, jika anjing menjilat dengan cepat, memalingkan muka, atau menguap, menandakan anjing tidak ingin dielus lagi.
Baca juga: 4 Pertimbangan Utama Bila Ingin Memelihara Anjing
“Semakin kita mendengarkan apa yang dikatakan anjing lewat tubuhnya, semakin erat kepercayaan yang kita bangun dengannya,” ujar Lockhart.
Banyak yang mengatakan, mengibaskan ekor berarti anjing bahagia.
Padahal, sekelompok peneliti asal Italia menyimpulkan dalam sebuah studi tahun 2007, arah kibasan ekor anjing dapat mengungkapkan emosi yang dirasakan.
Umumnya, kibasan ke kanan adalah tanda emosi positif, dan kibasan ke kiri menunjukkan emosi negatif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.