Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protein Shake, Bisakah Penuhi Nutrisi Layaknya Makanan Padat?

Kompas.com - 19/08/2021, 09:25 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Padatnya rutinitas kerap membuat kita kesulitan menyisihkan waktu untuk makan siang. Pada akhirnya, kita mengonsumsi atau meminum protein shake sebagai pengganti makanan lengkap.

Protein shake, yang bisa dibuat sendiri atau dibeli di banyak toko, juga diandalkan banyak orang untuk melancarkan program penurunan berat badan.

Minuman ini mengandung lebih sedikit kalori daripada makanan padat sehingga dinilai lebih menyehatkan tubuh.

Namun tetap saja, protein shake tidak bisa menggantikan nutrisi yang terkandung pada makanan padat.

Ada berbagai hal yang perlu kita ketahui tentang protein shake yang populer di kalangan penggiat kebugaran ini.

1. Tubuh kita tidak memerlukan protein shake

Pengganti makanan berbentuk cairan bisa jadi lebih sehat ketimbang gorengan, tetapi belum tentu mengandung nutrisi yang sama seperti makanan padat sehat.

"Kita dapat memeroleh semua nutrisi yang dibutuhkan, baik makronutrien dan mikronutrien melalui makanan padat," kata Brittany Lubeck, RD.

Lubeck merupakan ahli diet terdaftar dan konsultan di Oh So Spotless.

"Pengganti makanan harus dikonsumsi untuk menutupi kekurangan nutrisi pada pola makan yang kita sadari," imbuh wanita itu.

Baca juga: Tips Asupan Nutrisi untuk Mendapatkan Hari Tua yang Sehat

2. Protein shake tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi

"Banyak protein cair dan shake pengganti makanan tidak memiliki kandungan serat dalam jumlah mencukupi, padahal serat penting bagi kesehatan usus, pencernaan, dan kesehatan jantung."

Demikian pemaparan Diana Gariglio-Clelland, RD, ahli gizi di NextLuxury.com.

"Jika shake tidak memiliki kandungan serat yang ditambahkan, minuman itu tidak memenuhi kebutuhan serat kita."

Ada kemungkinan, protein shake juga tidak memiliki antioksidan dalam jumlah yang sama seperti saat kita mengonsumsi makanan utuh atau padat.

Baca juga: Cegah Penyakit Jantung dengan Rutin Konsumsi Serat Utuh

3. Bisa membuat berat badan naik

Efek samping yang mengejutkan dari pengganti makanan ini adalah penambahan berat badan.

"Karena banyak minuman shake yang rendah kalori, kita mungkin masih merasa lapar dan akhirnya mengonsumsi makanan yang lebih padat kalori," ujar Ana Reisdorf, MS, RD, ahli diet di Wellness Verge.

"Shake pengganti makanan bukanlah solusi jangka panjang untuk menurunkan berat badan."

4. Tubuh kekurangan senyawa fitokimia

Makanan nabati seperti buah-buahan dan sayuran mengandung fitokimia, senyawa yang memberikan banyak manfaat kesehatan.

"Shake pengganti makanan diperkaya vitamin dan mineral untuk membantu memenuhi asupan nutrisi, tetapi tidak memberikan manfaat yang sama seperti makan berbagai buah dan sayuran utuh," kata Gariglio-Clelland.

5. Bisa menyebabkan sakit perut

Seluruh suplemen makanan, termasuk protein shake tidak diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan layaknya obat-obatan.

Itu artinya, kita tidak mengetahui apakah suplemen makanan tertentu memiliki efek samping atau tidak.

Bisa jadi, tubuh kita tidak cocok dengan protein shake yang mengandung pengawet kimia seperti natrium benzoat, pengental, atau bahan-bahan lain di dalam minuman tersebut.

"Saya sarankan untuk memilih bubuk protein atau pengganti makanan yang diuji oleh pihak ketiga dan tidak mengandung bahan yang tidak aman," kata Mary Wirtz, MS, RDN, CSSD, konsultan nutrisi di Mom Loves Best.

Baca juga: Bahaya Kebanyakan Konsumsi Protein Shake

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com