Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Veteran Marinir Tolak Tinggalkan Afganistan demi Koleganya...

Kompas.com - 19/08/2021, 13:42 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Paul "Pen" Farthing, seorang veteran marinir Inggris, menolak keluar dari Afganistan, karena tak mau meninggalkan 71 staf organisasi penyelamatan hewan yang dibangunnya.

Paul mendirikan Nowzad, badan amal yang fokus pada aktivitas penyelematan hewan sejak 15 tahun lalu.

Ia membantu meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan hewan di negara itu, sambil menyelamatkan anjing-anjing liar dan keledai yang disalahgunakan.

Baca juga: Taliban Janjikan Hak Wanita Afganistan dengan Beberapa Syarat

Dalam prosesnya, Paul memiliki puluhan staf yang adalah penduduk asli Afganistan.

Organisasi ini juga memiliki klinik kesehatan yang juga melatih perempuan dokter hewa berkualifikasi penuh pertama di negara timur tengah tersebut.

Pasca Taliban mengambilalih Pemerintahan Afganistan, dikhawatirkan nasif para staf ini bakal berada dalam bahaya.

Mereka, khususnya staf wanita, telah bekerja dengan pihak asing sehingga berisiko menjadi sasaran hukuman Taliban.

Sebagai warga negara Inggris, Paul jelas akan dievakuasi kembali ke negaranya secepatnya. Namun, nyatanya dia enggan pergi tanpa rekan-rekan seperjuangannya itu.

Paul kini sedang berupaya agar negaranya  mau menampung sejumlah koleganya itu. Ia menyampaikan permintaan terbuka melalui media termasuk kampanye di media sosial.

"Saya tidak berpikir ada kata-kata untuk menggambarkan apa yang mereka rasakan saat ini," kata Paul kepada BBC News, dari Kabul.

Baca juga: 3 Alasan Isu Taliban Begitu Menarik Perhatian Dunia

"Apa yang harus kita katakan kepada seseorang yang mungkin akan diberitahu bahwa mereka harus menikah dengan seorang pejuang Taliban, dan akhirnya tinggal di rumah saja?"

"Mereka tidak akan pernah diizinkan pergi dan hanya membesarkan anak dengan seseorang yang benar-benar dibenci?" cetus Paul.

Menurut Paul, para stafnya terpaksa harus menderita karena nasib buruk yang ditimpakan koalisi negara barat itu.

Karenanya, membawa mereka ke lokasi yang aman di Inggris menjadi perbuatan yang tepat untuk dilakukan sebagai penebusan.

Paul bertugas sebagai komando marinir di Provinsi Helmand pada pertengahan 2000-an. Dia mengatakan, negara barat harus menundukkan kepala karena malu atas apa yang dilakukan terhadap Afganistan.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com