Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Veteran Marinir Tolak Tinggalkan Afganistan demi Koleganya...

Kompas.com - 19/08/2021, 13:42 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

Paul tidak percaya rezim Taliban akan berubah menjadi lebih baik kali ini.

Ketika komunitas internasional angkat kaki, perhatian dunia teralihkan, dan tentara PBB tak lagi bertugas.

Menurut Paul, pada bagian inilah Taliban akan kembali pada perilaku aslinya yang penuh kekerasan. 

Tanggapan dari Inggris

Paul mengaku belum mendapatkan tanggapan apa pun dari Pemerintah Inggris soal permintaannya itu.

Baca juga: Pernah Bertugas di Afganistan, Pangeran Harry Buka Suara Soal Taliban

Namun, Kantor Luar Negeri Inggris menyatakan telah mengontak mantan anggota militer tersebut demi menawarkan bantuan.

"Prioritas utama Pemerintah adalah melakukan semua yang kami bisa untuk memenuhi kewajiban kami kepada warga negara Inggris."

"Dan, begitu pula bagi mereka yang telah membantu kami. Kami akan mengeluarkan mereka secepat mungkin," demikian bunyi pernyataan publik itu.

Wakil Laksamana Sir Ben Key, yang menjalankan program evakuasi Inggris di Afganistan, ikut angka bicara.

Dia mengatakan, Inggris berharap dapat membantu 6.000-7.000 warga negara Inggris dan staf Afganistan yang memenuhi syarat untuk pergi.

Tetapi, jumlah itu tergantung pada situasi keamanan.

Warga Afganistan yang dianggap memenuhi syarat untuk bermukim kembali di Inggris termasuk pekerja untuk Pemerintah Inggris, penerjemah, penasihat budaya, dan staf kedutaan.

Golongan lainnya yang memenuhi syarat adalah mereka yang dianggap berisiko tinggi dan harus segera dievakuasi.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Museum Afghanistan Kelabakan Selamatkan Artefak Berharga

Menteri Luar Negeri Dominic Raab sebelumnya mengatakan, Inggris sedang berusaha menetapkan pengaturan untuk pengungsi Afganistan.

Namun, rincian lengkapnya masih akan ditetapkan pada waktunya.

Skema tersebut kemungkinan akan ditujukan untuk membantu mereka yang paling membutuhkan, termasuk perempuan dan anak perempuan, untuk mendapatkan suaka di Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com