Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Penyebab Jerawat, Stres hingga Salah Pakai Skincare

Kompas.com - Diperbarui 03/09/2022, 06:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Penyebab jerawat bisa bermacam-macam. Masalah jerawat juga bisa dialami pada usia berapa pun, meski cukup sering dialam oleh remaja karena masalah hormon.

Oh iya, jerawat atau disebut juga dengan acne vulgaris (AV) adalah suatu penyakit peradangan kronis dari kelenjar pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, kista, dan pustul.

Nah, jerawat berkembang ketika pori-pori tersumbat.

Tingkat keparahannya bisa berkisar dari ringan, moderat, hingga berat. Perawatan yang dibutuhkan bergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Area yang biasa ditumbuhi jerawat adalah wajah, dada, bahu, leher, dan punggung, area-area yang memiliki kelenjar keringat.

Jenis jerawat termasuk whitehead (komedo putih), blackhead (komedo hitam), jerawat kecil, hingga nodul dan kista.

Baca juga: Ketahui, 4 Jenis Jerawat dan Cara Mencegahnya

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pubertas memang merupakan penyebab umum jerawat.

Namun, masalah jerawat bisa terjadi pada orang dengan usia berapa pun.

Menurut American Academy of Dermatology Association, sekitar 20 persen bayi baru lahir mengembangkan jenis jerawat yang disebut jerawat neonatal, yang biasanya muncul antara minggu kedua dan keempat kehidupan.

Jerawat jenis ini akan hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan bekas dan tidak meningkatkan risiko mengembangkan jerawat parah di kemudian hari.

Beberapa anak mengalami jerawat infantil, yang dimulai antara usia 3-6 bulan.

Jerawat infantil dapat menyebabkan nodul dan kista jerawat yang dalam, yang menyebabkan bekas jerawat permanen.

Baca juga: Mengenal Jerawat Pasir, dari Penyebab hingga Cara Menanganinya

Untungnya, jerawat ini jarang terjadi.

Jerawat juga merupakan masalah yang dialami oleh wanita di atas 25 tahun. Sebagian besar dari mereka memiliki jerawat saat remaja dan terus berlanjut hingga dewasa.

Beberapa dari wanita ini sudah berhasil menyembuhkan jerawatnya ketika remaja. Namun, bertahun-tahun kemudian mereka kembali mengalami masalah jerawat.

Sekitar 20-40 persen wanita yang memiliki jerawat baru mengalaminya ketika dewasa.

Baca juga: Jerawat di Dagu Bikin Gemas, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab jerawat

Hormon bukan satu-satunya penyebab jerawat. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut sejumlah penyebab jerawat dan cara mengatasinya:

 

1. Pubertas

Penyebab jerawat pada remaja selama pubertas adalah hormon androgen yang memperbesar ukuran kelenjar keringat di kulit.PEXELS/ANNA NEKRASHEVICH Penyebab jerawat pada remaja selama pubertas adalah hormon androgen yang memperbesar ukuran kelenjar keringat di kulit.
Masalah jerawat memang umum terjadi di usia remaja. Hal itu disebabkan selama pubertas, hormon androgen memperbesar ukuran kelenjar keringat di kulit.

Kelenjar-kelenjar tersebut memproduksi lebih banyak minyak, yang pada akhirnya dapat menyumbat pori-pori kulit.

Jika menggunakan obat yang dijual bebas, laman Mayo Clinic Health System menyarankan untuk mencari produk mengandung yang mengandung benzoil peroksida topikal sebagai bahan aktif utamanya.

Oleskan pembersih dengan ujung jari, dan bilas kulit dengan air hangat.

Baca juga: Rekomendasi Obat Alami untuk Jerawat Pasir yang Bisa Dicoba

Setelah mencuci kulit, obati dengan produk topikal yang mengandung adapelene. Adapelene membantu mengatasi penyumbatan pori-pori dan mencegah jerawat baru.

Gunakan produk seukuran kacang dan oleskan ke seluruh wajah, hindari area yang mudah teriritasi, seperti mata dan mulut.

Produk tersebut juga dapat diterapkan pada dada dan punggung jika diperlukan.

Hindari scrub wajah, astringents dan masker pembersih wajah, serta scrubbing dan pencucian yang berlebihan karena dapat mengiritasi kulit dan memperburuk jerawat.

Jangan lupa memadukan perawatan tersebut dengan rutinitas menggunakan tabir surya dan menghindari penggunaan produk kosmetik berlebih.

Ingatlah bahwa merawat masalah jerawat sedini mungkin dapat mencegahnya semakin parah.

Baca juga: Mengapa saat Pubertas Biasanya Disertai dengan Munculnya Jerawat?

2. Produk styling

Penyebab jerawat juga bisa karena produk styling yang menetes ke area wajah dan menjeba bakteri penyebab jerawat.UNSPLASH/NATI Penyebab jerawat juga bisa karena produk styling yang menetes ke area wajah dan menjeba bakteri penyebab jerawat.
Menurut Everyday Health, jerawat juga dapat disebabkan oleh produk perawatan.

Menurut direktur Yardley Dermatology Associates di Yardley, Pennsylvania, dan penulis buku Healing Adult Acne, Richard Fried, MD, PhD, produk styling dapat meneteskan minyak ke dahi, yang pada akhirnya dapat menjebak bakteri penyebab jerawat di pori-pori kulit.

Pori-pori yang tersumbat akan menjadi meradang, mengakibatkan kemerahan, nanah, dan akhirnya komedo putih dapat timbul di sepanjang garis rambut dan dahi.

Baca juga: 4 Langkah Merawat Kulit Wajah Saat Tumbuh Jerawat

Gaya rambut juga hal yang penting. Adanya poni dapat mengembangkan atau memperburuk jerawat karena membawa produk rambut yang menyumbat kulit tepat di dahi kita.

Solusinya, oleskan produk dengan tangan dan jauhkan dari garis rambut.

Setelah mengaplikasikannya, bersihkan kulit dengan pembersih wajah untuk menghilangkan sisa produk penata rambut yang tertinggal.

 

3. Produk pencukur

Produk topikal yang dioleskan ke kulit sebelum atau sesudah mencukur bisa bersifat komedogenik dan menjadi penyebab jerawat.UNSPLASH/SUPPLY Produk topikal yang dioleskan ke kulit sebelum atau sesudah mencukur bisa bersifat komedogenik dan menjadi penyebab jerawat.
Produk topikal yang dioleskan ke kulit sebelum atau sesudah mencukur bisa bersifat komedogenik. Maksudnya, produk tersebut menyumbat pori-pori dan menjadi penyebab jerawat.

Namun, perlu diingat bahwa benjolan gatal yang muncul setelah melakukan pencukuran mungkin bukan jerawat yang sebenarnya, melainkan iritasi folikel rambut yang menyebabkan ruam sementara.

Solusinya, redakan ruam dengan mengoleskan kompres hangat ke wajah tiga hingga empat kali sehari.

Jika cara ini tidak berhasil, temui dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Kita mungkin memerlukan antibiotik untuk menghilangkan ruam tersebut.

Untuk mengurangi bakteri pada kulit, bersihkan area yang akan dicukur sebelum menghilangkan bulu atau rambut dan gunakan produk non-komedogenik yang tidak akan menyumbat pori-pori.

Baca juga: 5 Tips Atasi Masalah Jerawat dan Komedo pada Remaja

4. Menggunakan terlalu banyak skincare

IlustrasiPexels Ilustrasi
Menurut direktur Bedah Dermatologi Fifth Avenue dan Pusat Laser di New York, Paul Jarrod Frank, MD, teralu sering mengganti produk skincare baru atau menambahkan yang baru sebelum produk lama mulai bekerja akan menantang kulit kita dengan pengawet dan bahan aktif baru yang dapat mengiritasi dan menyebabkan jerawat.

Hal yang cukup mengejutkan adalah, produk anti-jerawat sekalipun dapat menyebabkan jerawat jika kita menggunakannya terlalu banyak.

Misalnya, beralih ke empat atau lima krim jerawat berbeda atau menggunakan astringen, pencuci wajah, dan krim jerawat yang semuanya mengandung bahan anti-jerawat.

Solusinya, apapun tujuan kita dalam menggunakan rangkaian skincare, baik mengurangi kerutan atau menghilangkan jerawat, pilihlah satu atau dua produk dan beri waktu setidaknya empat hingga enam minggu untuk bekerja.

Baca juga: Catat, Ini Urutan Skincare Malam Hari yang Ideal

5. Pembersih kosmetik

Penyebab jerawat juga bisa karena pembersihan wajah yang kurang menyeluruh, dipadukan dengan minyak alami wajah.SHUTTERSTOCK Penyebab jerawat juga bisa karena pembersihan wajah yang kurang menyeluruh, dipadukan dengan minyak alami wajah.
Kosmetik yang menyumbat pori, dikombinasikan dengan minyak kulit alami dapat menyebabkan jerawat yang disebut acne cosmetica (jerawat kosmetik).

Masalah bukan hanya pada produknya, tetapi juga bagaimana cara kita menghapus riasan wajah. Misalnya, karena menghapusnya sekilas saja atau menggunakan jenis pembersih yang tidak tepat.

Hal itu membuat pembersihan wajah tidak maksimal.

Setelah hari yang panjang, riasan, minyak, dan kotoran menumpuk. Ini adalah ancaman tiga kali lipat yang dapat dengan mudah menyumbat pori-pori kita, menjebak bakteri penyebab jerawat dan pada akhirnya memicu jerawat.

Solusinya, carilah produk non-komedogenik, kemudian cuci muka secara menyeluruh dan lembut setiap malam.

Aplikasikan riasan dengan lembut, bersihkan kuas rias secara rutin dan jangan berbagi produk kosmetik dengan orang lain.

Baca juga: Lupa Mencuci Muka Sebelum Tidur, Apa Risikonya?

6. Traveling

Perubahan lingkungan, seperti sinar matahari, panas, dan kelembapan ketika traveling juga dapat menjadi penyebab jerawat.Shutterstock Perubahan lingkungan, seperti sinar matahari, panas, dan kelembapan ketika traveling juga dapat menjadi penyebab jerawat.
Perubahan lingkungan, seperti sinar matahari, panas, dan kelembapan juga dapat menjadi penyebab jerawat. Apalagi jika kita sedang bepergian ke tempat lain.

Kulit kita tidak terbiasa dengan hal-hal itu dan pada akhirnya bereaksi dengan memunculkan jerawat.

Kita memang tidak dapat mengubah cuaca atau kelembapan di tempat yang kita kunjungi. Jadi, solusinya adalah menghindari terlalu banyak paparan sinar matahari dan menggunakan tabir surya dengan kandungan seng oksida atau titanium dioksida untuk membantu mengurangi jerawat

Selain itu, karena kulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan, jangan menumpuk stres epidermal dengan penggunaan produk baru.

Baca juga: 5 Cara Cegah Jerawat akibat Sering Pakai Masker

7. Tabir surya terlalu berat

Penyebab jerawat bisa karena penggunaan tabir surya yang terlalu berat, yang pada akhirnya menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya lebih banyak jerawat.UNSPLASH/BATCH BY WOSCONSIN Penyebab jerawat bisa karena penggunaan tabir surya yang terlalu berat, yang pada akhirnya menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya lebih banyak jerawat.
Tabir surya wajib digunakan untuk melindungi kulit terkena paparan sinar matahari berlebih. Namun, pastikan kita memilih tabir surya yang tepat.

Dokter kulit dan direktur medis MDacne di San Francisco, Yoram Harth, MD mengatakan, orang dengan kulti berjerawat harus mencari tabir surya non-komedogenik bebas minyak.

Sebab, mungkin saja penyebab jerawat yang kita alami adalah karena penggunaan tabir surya yang terlalu "berat", yang pada akhirnya menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya lebih banyak jerawat.

Tabir surya memiliki dua jenis bahan aktif. Agen kimia yang menyerap ke dalam kulit dan melindungi dari sinar ultraviolet yang berbahaya, dan agen fisik (atau tabir surya mineral) yang berada di permukaan untuk melindungi dari matahari.

Tabir surya fisik sering direkomendasikan untuk kulit sensitif karena dapat membelokkan sinar matahari. Namun, tabir surya jenis ini sering kali lebih tebal, meninggalkan sisa putih pada kulit dan mungkin menyumbat pori-pori.

Sementara tabir surya kimia tidak terlihat, sangat ringan, dan membuat kulit bebas kilap.

Jadi, jika mengalami jerawat setelah menggunakan tabir surya fisik, kita mungkin memerlukan produk yang tidak terlalu tebal. Cobalah beralih ke tabir surya dengan bahan kimia seperti avobenzone, oxybenzone, methoxycinnamate, atau octocylene.

Selain itu, jangan lupa membersihkannya dari kulit setelah seharian berada di bawah sinar matahari. Bahkan tabir surya yang paling tipis dan ringan sekali pun dapat menyumbat pori-pori jika dibiarkan semalaman.

Baca juga: Memilih Tabir Surya Sesuai Kondisi Kulit

8. Pola makan

Diet tinggi karbohidrat dapat mempengaruhi kemungkinan kita mengalami jerawat.PEXELS/TOFROS.COM Diet tinggi karbohidrat dapat mempengaruhi kemungkinan kita mengalami jerawat.
Ketika remaja, kita meyakini makanan berminyak dan manis dapat menjadi penyebab jerawat. Itu juga berlaku bagi orang dewasa.

Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa diet tinggi karbohidrat dapat mempengaruhi kemungkinan kita mengalami jerawat.

Secara khusus, pola makan tinggi karbohidrat olahan, seperti mengonsumsi roti putih dan pasta putih, hingga kue dan kue kering serta tinggi indeks glikemik (GI) dapat meningkatkan kemungkinan perkembangan dan keparahan jerawat.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.

Adapun GI adalah skala yang digunakan untuk mengukur seberapa besar makanan tertentu dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Terlalu banyak konsumsi produk susu mungkin juga memengaruhi timbulnya jerawat.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa produk susu akan meningkatkan kadar faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1), yang pada akhirnya dapat memicu atau memperburuk jerawat.

Salah satu bentuk produk susu yang paling memicu adalah susu sapi, terutama susu rendah lemak, yang mengandung sejumlah besar hormon seperti progesteron dan memiliki kandungan gula yang lebih tinggi.

Solusinya, kurangi konsumsi makanan ringan, seperti keripik dan es krim, dan beralih ke camilan yang lebih sehat seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan makanan berprotein tinggi.

Baca juga: 10 Makanan Tak Sehat yang Harus Dibatasi di Usia 40 Tahun

9. Stres dan perubahan hormon

Stres dapat memperburuk jerawat karena menyebabkan pelepasan bahan kimia inflamasi yang disebut neuropeptida dan perubahan hormonal.UNSPLASH/ELISA VENTUR Stres dapat memperburuk jerawat karena menyebabkan pelepasan bahan kimia inflamasi yang disebut neuropeptida dan perubahan hormonal.
Stres sendiri tidak memicu jerawat, namun bisa memperburuknya.

Stres dapat memperburuk jerawat karena menyebabkan pelepasan bahan kimia inflamasi yang disebut neuropeptida dan perubahan hormonal.

Bahkan, stres "baik" yang terjadi ketika kita mempersiapkan momen besar tertentu, seperti pernikahan, juga dapat memicu jerawat.

Itu sebabnya jerawat besar bisa muncul di hari pernikahan atau momen penting lainnya.

Solusinya, gunakan produk jerawat dengan bahan-bahan seperti asam salisilat dan benzoil peroksida untuk menghilangkan jerawat akibat stres.

Untuk mencegahnya di kemudian hari, temukan cara untuk menenangkan saraf kita, apakah itu dengan melakukan yoga, pernapasan dalam, atau menonton film kesukaan.

Baca juga: 9 Jenis Rutinitas Pagi Hari untuk Menghindari Stres

10. Terkena permukaan kotor terus menerus

Kontak terus menerus antara kulit dan permukaan benda yang kotor juga dapat menjadi penyebab jerawat, seperti penggunaan ponsel terus-menerus.UNSPLASH/HASSAN OUAJBIR Kontak terus menerus antara kulit dan permukaan benda yang kotor juga dapat menjadi penyebab jerawat, seperti penggunaan ponsel terus-menerus.
Kontak terus menerus antara kulit dan permukaan benda yang kotor juga dapat menjadi penyebab jerawat.

Ponsel, misalnya, sering kali kita biarkan terkena bakteri. Ketika kita menggunakannya untuk menelepon, bakteri tersebut akan berkontak dengan kulit wajah kita dan berada di dekat mulut.

Selain itu, jika kita sering menggunakan ponsel, telepon atau benda lainnya yang mungkin terkontak bakteri, kita akan menggosokannya ke wajah cukup sering. Hal itu dapat menyebabkan "jerawat mekanik" atau jerawat yang disebabkan oleh gesekan.

Perpindahan bakteri juga bisa terjadi ketika kita menyentuh wajah setelah berkirim pesan di ponsel.

Solusinya, kurangi kontak ponsel atau benda lainnya dengan kulit wajah dan bersihkan secara rutin.

Baca juga: 8 Kesalahan Umum Saat Membersihkan Wajah

11. Kulit terlalu kering atau terlalu berminyak

Kondisi kulit terlalu kering juga bisa menyebabkan jerawat.UNSPLASH/HICHEM DAHMANI Kondisi kulit terlalu kering juga bisa menyebabkan jerawat.
Kulit berminyak memang menjadi penyebab jerawat, namun kondisi kulit terlalu kering juga bisa menjadi penyebab jerawat.

Kulit kering dapat memiliki retakan mikroskopis dan celah di mana bakteri dapat berkembang biak dan pada akhirnya menyebabkan jerawat.

Selain itu, serpihan kulit kering juga dapat menyumbat pori-pori.

Solusinya, lakukan eksfoliasi kulit secara lembut beberapa kali seminggu dan hidrasi kulit menggunakan pelembap non-komedogenik yang ditujukan untuk kulit kering.

Baca juga: Kulit Kering? 6 Makanan Ini Bisa Bantu Mengembalikan Kelembaban

Kompas TV Berdasarkan jenisnya, jerawat terbagi dalam tiga klasifikasi. Mulai dari jerawat kecil disebut komedo, yang terbentuk karena penyumbatan pori-pori, sehingga...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com