KOMPAS.com - Jerawat biasa tumbuh di area wajah, dada, bahu, leher, hingga punggung, area-area yang memiliki kelenjar keringat.
Menurut WebMD, pertumbuhan jerawat sering kali terjadi akibat kondisi hormonal yang biasanya aktif selama masa remaja. Sensitivitas terhadap hormon tersebut, dikombinasikan dengan bakteri pada kulit, dan asam lemak dalam kelenjar minyak, menyebabkan jerawat.
Meski begitu, jerawat juga bisa terjadi pada usia berapa pun.
Tingkat keparahan jerawat bisa berkisar dari ringan, moderat, hingga berat. Perawatan yang dibutuhkan bergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Baca juga: 11 Penyebab Jerawat dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa jenis jerawat yang perlu kita ketahui. Kita bisa mengalami satu jenis atau kombinasinya. Berikut ulasannya:
Whitehead atau komedo putih terbentuk ketika terjadi kelebihan minyak dan sel-sel kulit mati menumpuk yang kemudian menyumbat lubang pori-pori.
Hal ini menyebabkan noda yang timbul dan berwarna putih.
Memencet komedo putih dapat menyebabkan munculnya lebih banyak komedo putih dan bekas jerawat. Jadi, dokter kulit biasanya akan menyarankan kita untuk mengobatinya dengan perawatan jerawat alih-alih memencetnya.
Baca juga: Mengenal Beda Komedo Putih dan Komedo Hitam
Jerawat jenis ini juga berkembang ketika terjadi kelebihan minyak dan sel-sel kulit mati menumpuk di dalam pori-pori.
Penumpukan yang terjadi akan menyebabkan pembukaan pori-pori melebar, sehingga komedo hitam muncul.
Banyak orang salah mengira bintik hitam yang ada di wajah kita adalah kotoran. Padahal, apa yang sebenarnya kita lihat adalah reaksi kimia.
Ketika penumpukan di dalam pori bereaksi dengan oksigen di udara, warna hitam muncul.
Reaksi ini mirip dengan apa yang terjadi ketika apel yang dipotong menjadi coklat.
Para dokter kulit merekomendasikan untuk mengobati komedo hitam ini dengan retinoid. Sebab, memencet komedo dapat menyebabkan infeksi atau bekas luka permanen.
Sering kali minyak berlebih, sel kulit mati, dan bakteri terperangkap di dalam pori-pori. Bakteri, yang biasanya ditemukan di kulit kita, dapat berkembang biak dengan cepat dalam minyak berlebih.
Saat pori-pori terisi dengan bakteri, peradangan akan berkembang dan muncul lah pimpel,
Pimpel di permukaan kulit yang berisi nanah disebut pustula, sementara pimpel tanpa nanah disebut papula.
Jika kita memiliki beberapa jerawat, sering kali kita bisa mengobatinya dengan produk jerawat yang mengandung benzoil peroksida, retinoid, atau asam azelaic.
Jika memiliki kista atau nodul jerawat yang sangat menyakitkan, dokter kulit dapat menyuntikkannya dengan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan membantu menghilangkannya lebih cepat.
Ketika pori terisi dengan minyak berlebih, sel kulit mati, dan bakteri yang cukup untuk menyebabkan peradangan yang masuk jauh ke dalam kulit, nodul jerawat atau kista akan berkembang.
Karena jerawat ini masuk jauh ke dalam kulit, maka biasanya bisa terasa lembut atau menyakitkan.
Perbedaan utama antara nodul jerawat dan kista jerawat adalah kista mengandung nanah.
Karena tidak mengandung nanah, nodul terasa lebih sulit untuk disentuh daripada kista.
Baca juga: Perawatan di Klinik, Berapa Lama Jerawat Bisa Hilang?
Beberapa jenis obat yang terbukti efektif sebagai obat jerawat seperti antibiotik, benzoil peroksida, dan retinoid.
Kebanyakan orang membutuhkan setidaknya satu atau dua agen, tergantung pada tingkat keparahan jerawat mereka.
Pengobatan jerawat juga bergantung pada jenis dan tingkat keparahan jerawat.
Produk perawatan kulit yang sederhana dan tidak menyebabkan iritasi penting untuk diperhatikan oleh siapa saja yang memiliki jerawat.
Pilih produk yang lembut dan aman untuk kulit berjerawat, serta hindari penggunaan produk yang keras dan dapat memperburuk kondisi.
Penting juga untuk tidak memencet atau memencet lesi jerawat karena dapat memperburuk perubahan warna dan jaringan parut.
Dengan evaluasi yang tepat oleh dokter kulit dan komitmen terhadap rangkaian perawatan, hampir semua kasus jerawat berhasil diobati.
Baca juga: Ketahui, Manfaat Minyak Esensial untuk Atasi Masalah Jerawat
Tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati.
Seperti kebanyakan hal dalam hidup, jerawat tidak selalu sepenuhnya dalam kendali kita. Namun, ada beberapa cara mencegah jerawat yang bisa kita terapkan.
Harvard Health Publishing menyoroti beberapa tindakan mencegah jerawat berikut:
Baca juga: Beda Letak Jerawat, Beda Pemicunya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.