KOMPAS.com - Berat badan yang menurun bisa terjadi saat kita mengubah pola makan dan berolahraga.
Namun penurunan berat badan yang drastis, terlebih tanpa adanya usaha tertentu, perlu diwaspadai. Penyebab kondisi ini harus dicari tahu.
Ada kemungkinan berat badan yang menurun secara drastis merupakan salah satu tanda malnutrisi (tubuh kekurangan nutrisi), stres atau depresi, atau diabetes.
Baca juga: Ibu Menderita Diabetes Selama Kehamilan, Apa Dampaknya bagi Bayi?
Pada seseorang yang menderita diabetes, proses penurunan berat dapat berlangsung relatif cepat, antara beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Hormon insulin adalah hormon yang memungkinkan tubuh menggunakan glukosa sebagai energi.
Jika kita menderita diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif, dan tidak dapat mengangkut glukosa ke sel-sel tubuh.
Artinya, glukosa akan menumpuk di dalam darah.
Ketika glukosa menumpuk di dalam darah, tubuh akan menciptakan energi dengan membakar lemak dan otot secara cepat, dan menyebabkan penurunan berat badan.
Organ tubuh seperti ginjal bekerja keras untuk menghilangkan kelebihan gula dalam darah dengan menggunakan energi tambahan.
Namun, proses ini bisa memicu kerusakan pada ginjal.
Diabetes tipe 1 memiliki pola yang hampir sama. Bedanya, tubuh kita berhenti memproduksi insulin.
Penurunan berat badan secara drastis bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 2, namun fenomena ini lebih sering ditemukan pada orang dengan diabetes tipe 1.
Baca juga: 4 Rekomendasi Diet untuk Penderita Diabetes
Penurunan berat badan akibat diabetes biasanya bukan gejala tunggal. Biasanya, hal ini disertai tanda dan gejala lain termasuk:
- Rasa haus atau lapar berlebihan
- Sering buang air kecil